Abstrak :Penelitian tindakan kelas ini
bertujuan untuk: mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah
diterapkannya model pembelajaran take and give
kelas II SDN 1 sepanjang Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Terutama
pada materi sistem tata surya. Penelitian ini dilakukan dengan metode
penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas II SDN 01 Sepanjang tahun
pelajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa sebanyak 16 siswa. Tindakan yang
dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran
take and give kelas II dalam pembelajaran matematika dengan materi
hitung campuran. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus.Berdasarkan hasil
yang diperoleh selama pelaksanaan penelitian tindakan kelas, dapat di jelaskan
bahwa: peningkatan hasil belajar siswa dari prasiklus/tes sebelum tindakan,
hasil belajar siswa masih rendah karena di bawah KKM yang ditetapkan 68,00.
Sedangkan rata-rata kelas yang dicapai 58,75. Prosentase siswa yang tuntas KKM
hanya 12,50% dan yang tidak tuntas 87,50%. Pada siklus I setelah diterapkan
model pembelajaran take and give rata-rata kelas mengalami peningkatan menjadi
70,00 sudah mencapai KKM, namun masih ada siswa yg belum tuntas. Ketuntasan
belajar masih 68,75 %, sedangkan siswa yang belum tuntas 31,25%, maka
dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II rata-rata kelas mencapi nilai 80,63
sudah termasuk keriteria baik. Dan ketuntasan belajar siswa meskipun belum
mencapai persentase ketuntasan 100 % masih terdapat 1 siswa tidak tuntas dengan
prosentase 6,25% namun ketuntasan
mencapai 93,75% melebihi
indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu 75 %. Maka dapat disimpulkan bahwa
hipotesis alternatif dapat diterima, maka dapat disimpulkan bahwa: hasilbelajar
matematika materi hitung campuran dapat ditingkatkan dengan diterapkannya modelpembelajaran take and give
pada siswa kelas II semester II SDN 01 Sepanjang tahun pelajaran 2016/2017.
Kata kunci:, hasil belajar matematika, model
pembelajaran take and give
Abstract: The class action seeks to: the
increase in student learning outcomes after the implementation of the model of
give and take classes II SDN 1 Sepanjang Semester Academic Year 2016/2017.
Especially in the material of the solar system. This study was conducted using
classroom action research conducted in class II SDN 01 Sepanjang the academic
year 2016/2017 the number of students by 16 students. Measures taken to
implement the model of give and take classes in mathematics II with material
calculated mix. The research was conducted in two siklus.Berdasarkan results
obtained during the implementation of the action research, can be explained
that: improving student learning outcomes of prasiklus / test before action,
the student is still low because under the Ministry of Health designated 68.00.
The average grade is 58.75. The percentage of students who pass the MOH only
12.50% and 87.50% did not complete. In the first cycle after the applied
learning models take and give an average grade increased to 70.00 has reached
the Ministry of Health, but there are still students who have not completed.
Mastery learning is 68.75%, while the students who have not completed 31.25%,
then proceed to the second cycle. In the second cycle the average class value
reaching 80.63 includes the criteria of good. And although learning students
have not reached the percentage of completion 100% there is 1 student did not
complete the percentage of 6.25%, but the thoroughness reached 93.75% over the
indicator set is 75%. It can be concluded that the alternative hypothesis is
accepted, it can be concluded that: Belajar mathematical calculation material
mixture can be improved by applying modelpembelajaran give and take on second
grade students of SDN 01 Sepanjang second semester the school year 2016/2017.
Keywords :, the study of mathematics, learning
models take and give
PENDAHULUAN
Matematika merupakan
salah satu ilmu yang mendasari kehidupan manusia. Dalam kurikulum 2006,
Matematika adalah ilmu universal yang mendasari dari perkembangan teknologi
modern saat ini, memiliki peran yang penting dalam berbagai disiplin serta
untuk memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat pada bidang teknologi
informasi serta komunikasi saat ini dilandasi karena perkembangan matematika
pada bidang teori bilangan, analisis, teori peluang, aljabar, serta diskrit.
Agar dapat menguasai serta untuk menciptakan teknologi pada masa yang akan
datang, maka diperlukan penguasaan dibidang matematika yang kuat sejak dini. Namun
demikian matematika dianggap sebagai pelajaran yang sangat sulit dipahami
karena selalu berkaitan dengan angka rumus. Hal tersebut menjadi penyebab
rendahnya hasil belajar matematika. Pernyataan tersebut didukung dari kenyataan
yang ada dilapangan yang menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas
II di Sekolah Dasar Negeri 01 Sepanjang
tergolong rendah bila dibandingkan dengan mata pelajaran yang lainnya.
Hal ini dibuktikan dengan rata-rata siswa 58,75 dengan presentase ketuntasan
12,50%. Selama ini peneliti hanya menyampaikan materi dengan metode konseptual
yang menjadikan siswa kurang aktif dalam pembelajaran karena siswa tidak
terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Siswa yang mendengarkan keterangan guru
dan mengerjakan tugas sehingga siswa menjadi pasif. Permasalahan yang dihadapi
oleh siswa pada umumnya siswa kurang mampu dalam memecahkan matematikan pada
hitungan campuran.
Identifikasi masalah
dalam pembelajaran Matematika di kelas II masih menggunakan metode konseptual,
kurangnya kreasi guru dalam
pembelajaran, nilai hasil belajar matematika di SD Negeri 01 Sepanjang
belum memenuhi KKM yaitu 68,00.
Pembatasan masalah
dalam penelitian ini adalah upaya meningkatkan hasil belajar matematika materi
hitung campuran dengan model pembelajaran take and give pada siswa kelas II
semester 2 SD Negeri 01 Sepanjang Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar
Tahun Pelajaran 2016/2017
Berdasarkan latar
belakang masalah di atas rumusan masalah dalam penelitian sebagai berikut :
“Apakah model pembelajaran take and give dapat meningkatkan hasil belajar
matematika materi hitung campuran pada siswa kelas II semester 2 Sekolah Dasar Negeri 01 Sepanjang Kecamatan
Tawangmangu Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017 ?”.
Tujuan dalam penelitian
ini adalah melalui model pembelajaran take and give dapat meningkatkan hasil
belajar matematika materi hitung campuran pada siswa kelas II semester 2 Sekolah Dasar Negeri 01 Sepanjang Kecamatan
Tawangmangu Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017.
Manfaat yang diharapkan
hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan saran bagi pengembang ilmu
pengetahuan khususnya dalam bidang pendidikan. Bagi sekolah diharapkan sebagai
sumbangan pemikiran dalam meningkatkan hasil belajar matematika materi hitung
campuran dengan model pembelajaran take and give pada Siswa Kelas II semester 2
SD Negeri 01 Sepanjang Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar Tahun
Pelajaran 2016/2017.
LANDASAN TEORI
Belajar merupakan
kebutuhan setiap orang yang ingin maju. Hampir semua pengetahuan, keterampilan, dan sikap manusia terbentuk dan
berkembang karena perbuatan belajar. Bahkan belajarpun telah dimulai dari
kehidupan seorang bayi hingga menjadi manusia dewasa. Dalam konsep pembelajaran
mengenal istilah seumur hidup atau long
live education. Hal ini menunjukkan adanya upaya dari seseorang untuk mengarah
pada perubahan sebagai hasil dari proses belajar. Belajar adalah suatu
aktivitas mental dan psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, dan nilai sikap (Winkel,
1991:36). Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas. Maksudnya
perubahan dari hasil belajar adalah dapat didefinisikan dari perubahan tersebut
melalui sikap, perilaku, pandangan serta pemikiran seseorang sebagai bentuk
perubahan belajar. Pendapat tersebut sesuai dengan pendapat Sardiman AM
(2003:24), “Belajar dapat dikatakan sebagai suatu proses interaksi antara lain
manusia dengan lingkungannya, yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep,
ataupun teori.” Berdasarkan pengertian tersebut maka belajar pada hakekatnya
merupakan suatu proses perubahan tingkah laku pada diri individu yang terjadi
secara sadar melalui interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tingkah laku itu
bisa bersifat aktual ataupun potensial. Jadi dalam belajar harus ada
kesadaran atau kesengajaan pada diri
individu untuk merubah tingkah lakunya menjadi lebih baik, baik perubahan itu
bersifat aktual maupun potensial. Dalam belajar harus melalui interaksi dengan lingkungan, baik
lingkungan alamiah maupun lingkungan
sosial.
Kemampuan belajar yang
dimiliki oleh manusia merupakan bekal yang sangat pokok. Kemampuan ini telah berkembang
selama berabad-abad yang lalu untuk memperkaya diri dan untuk mencapai
perkembangan kebudayaan yang lebih tinggi. Misalnya parailmuan berusaha terus
menerus sumber-sumber energi baru, dengan menggunakan hasil penemuan ilmiah
yang digali oleh generasi terdahulu terjadi karena manusia dibekali berbagai
kemampuan dengan mengusahakan keinginan dan kebutuhannya, sehingga taraf hidup
yang lebih baik
Memilih Model
Pembelajaran Yang Baik Sebagai seorang guru harus mampu memilih model
pembelajaran yang tepat bagi peserta didik. Karena itu dalam memilih model
pembelajaran, guru harus memperhatikan keadaan atau kondisi siswa, bahan
pelajaran serta sumber-sumber belajar yang ada agar penggunaan model
pembelajaran dapat diterapkan secara efektif dan menunjang keberhasilan belajar
siswa. Seorang guru diharapkan memiliki motivasi dan semangat pembaharuan dalam
proses pembelajaran yang dijalaninya. Menurut Sardiman A. M. (2004 : 165), guru
yang kompeten adalah guru yang mampu mengelola program belajar-mengajar. Mengelola
di sini memiliki arti yang luas yang menyangkut bagaimana seorang guru mampu
menguasai keterampilan dasar mengajar, seperti membuka dan menutup pelajaran,
menjelaskan, menvariasi media, bertanya, memberi penguatan, dan sebagainya,
juga bagaimana guru menerapkan strategi, teori belajar dan pembelajaran, dan
melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
Pendapat serupa
dikemukakan oleh Colin Marsh (1996 : 10) yang menyatakan bahwa guru harus
memiliki kompetensi mengajar, memotivasi peserta didik, membuat model
instruksional, mengelola kelas, berkomunikasi, merencanakan pembelajaran, dan
mengevaluasi. Semua kompetensi tersebut mendukung keberhasilan guru dalam
mengajar. Setiap guru harus memiliki kompetensi adaptif terhadap setiap
perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan di bidang pendidikan, baik yang
menyangkut perbaikan kualitas pembelajaran maupun segala hal yang berkaitan
dengan peningkatan prestasi belajar peserta didiknya. Model Pembelajaran
menerima dan memberi (Take and Give) merupakan model pembelajaran yang memiliki
sintaks, menuntut siswa mampu memahami materi pelajaran yang diberikan guru dan teman sebayanya (siswa lain). Kelebihan
model pembelajaran ini dimana siswa akan lebih cepat memahami penguasaan materi
dan informasi karena mendapatkan informasi dari guru dan siswa yang lain. Dapat menghemat waktu dalam pemahaman
dan penguasaan siswa akan informasi.Bila
informasi yang disampaikan siswa kurang tepat (salah) maka informasi yang
diterima siswa lain pun akan kurang tepat.
METODE PENELITIAN
Pelaksanaan penelitian
ini adalah di SD Negeri 01 Sepanjang Kecamatan Tawangmangu Kabupaten
Karanganyar Tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian ini dilakukan dari bulan
Februari sampai dengan bulan April tahun 2017 yang berawal dari surat ijin
penelitian dari Kepala Sekolah Dasar Negeri 01 Sepanjang Kecamatan Tawangmangu
Kabupaten Karanganyar. Melalui ijin tersebut peneliti melakukan penelitiannya
dengan pengamatan terhadap sarana dan prasarana selama periode tersebut.
Subjek dalam penelitian
ini diambil dari seluruh siswa kelas II Semester 2 SD Negeri 01 Sepanjang
Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar Tahun pelajaran 2016/2017 yang
berjumlah 16 siswa. Sedangkan objek penelitian ini adalah penerapan model
pembelajaran take and give untuk meningkatkan hasil belajar Matematika materi
hitung campuran.
Data yang akan
dikumpulkan pada penelitian ini berupa data tentang hasil belajar matematika
yaitu hasil ulangan dan tes dalam materi hitung campuran pada mata pelajaran
matematika dan data tentang penerapan model pembelajaran take and give.
Untuk mengetahui
keberhasilan tindakan penerapan model
pembelajaran take and give untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi
hitung campuran pada siswa kelas II semester 2 SD Negeri 01 Sepanjang Kecamatan Tawangmangu Kabupaten
Karanganyar Tahun pelajaran 2016/2017, peneliti perlu merumuskan indikator
pencapaian yaitu siswa kelas II SD Negeri 01 Sepanjang mempunyai minat dan
motivasi pencapaian pada mata pelajaran matematika. Hasil belajar
sekurang-kurangnya 75% siswa dapat mencapai nilai 68 atau lebih lebih dari KKM.
Untuk melaksanakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) meliputi beberapa tahap penelitian. Menurut
Wardani, dkk. (2006:1.14) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang
dilakukan oleh guru dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan
untuk memperbaiki kinerja sebagai seorang guru, sehingga hasil belajar siswa
menjadi meningkat. Sesuai dengan jenis penelitian yang akan dilakukan adalah
suatu bentuk proses pengkajian berdaur siklus yang terdiri dari empat tahap
dasar yang saling berkaiatn dan berkesinambungan, yaitu 1) perencanaan (planing), 2)
pelaksanaan (acting), 3) pengamatan (observing), 4) refeleksi (refelcting).
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Pra siklus
Berdasarkan kenyataan yang
terjadi pada Siswa Kelas II Semester 2
Sekolah Dasar Negeri 01 Sepanjang Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar
Tahun pelajaran 2016/2017 , mereka seringkali kesulitan dalam belajar khususnya
mengenai pelajaran Matematika. Masalah yang sering timbul dari siswa adalah
kurangnya kesadaran diri siswa untuk belajar sehingga sulit untuk mempelajari
rumus-rumus pada matematika, di sini guru perlu menerapkan metode yang tepat
untuk menimbulkan kebiasaan anak dalam belajar.
Sehingga memudahkan anak untuk mengingat rumus matematika.
Hasil belajar siswa
pada kondisi awal dapat kita lihat dari hasil belajar siswa sebelum diterapkan
penerapan model pembelajaran take and give pada tabel berikut ini:
Katagori
|
Rentang Nilai
|
Frekuensi
|
Prosentase
|
Sangat Baik
|
90 – 100
|
0
|
0,00
|
Baik
|
80 – 89
|
1
|
6,25
|
Cukup
|
70 – 79
|
1
|
6,25
|
Kurang
|
> 69
|
14
|
87,50
|
Jumlah
|
16
|
100.00
|
Berdasarkan
pengamatan pra siklus siswa yang tuntas diatas KKM hanya 2 siswa dengan
prosentase 12,50 %, sedangkan sisanya 14
siswa belum tuntas masih dibawah KKM dengan rentang prosentase 87,50 %.
Siklus I
Dengan mendasarkan pada
data yang diperoleh pada kondisi awal kegiatan selanjutnya akan dibuat rencana
penelitian tindakan kelas. Rencana yang dimaksud meliputi rencana pembelajaran,
alat bantu mengajar atau alat peraga, waktu, metode mengajar melalui tahapan
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refeleksi dengan hasil sebagaiberikut
;
Katagori
|
Rentang Nilai
|
Frekuensi
|
Prosentase
|
Sangat Baik
|
90 – 100
|
1
|
6,25
|
Baik
|
80 – 89
|
4
|
25,00
|
Cukup
|
70 – 79
|
6
|
37,50
|
Kurang
|
> 69
|
5
|
31,25
|
Jumlah
|
16
|
100.00
|
Berdasarkan
pengamatan siklus I siswa yang tuntas diatas KKM mengalami peningkatan menjadi
11 siswa dengan prosentase 68,75 %,
sedangkan 5 siswa belum tuntas masih dibawah KKM dengan rentang
prosentase 31,25 %.
Siklus II
Melihat indikator kinerja tindakan kelas
pada Siklus I belum tercapai, maka dilanjutkan dengan tindakan berikutnya
(Siklus II). Upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan hasil belajar
matematika, seperti pada Siklus I, penulis memilih penggunaan model
pembelajaran take and give. Langkah-langkah yang diambil dimulai dari
perencanaan, pelaksanaan tindakan hingga diperoleh hasil pengamatan. Dengan hasil sebagaiberikut :
Katagori
|
Rentang Nilai
|
Frekuensi
|
Prosentase
|
Sangat Baik
|
90 – 100
|
5
|
31,25
|
Baik
|
80 – 89
|
8
|
50,00
|
Cukup
|
70 – 79
|
2
|
12,50
|
Kurang
|
> 69
|
1
|
6,25
|
Jumlah
|
16
|
100.00
|
Berdasarkan
pengamatan siklus II siswa yang tuntas diatas KKM mengalami peningkatan menjadi
15 siswa dengan prosentase 93,75 %,
sedangkan 1 siswa masih dibawah KKM dengan rentang prosentase 6,25 %.
Dari hasil penelitian antara prasiklus,
siklus I, siklus II dapat diketahui bahwa dapat meningkatkan hasil belajar
siswa dan memenuhi indikator keberhasilan diatas 75% hasil siswa meningkat.
Sehingga hasil belajar matematika materi hitung campuran dapat ditingkatkan
dengan menerapkan model pembelajaran take and give pada siswa kelas II semester
2 SD Negeri 01 Sepanjang Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar. Adapun
peningkatan per siklus sebagai berikut :
Katagori
|
Rentang Nilai
|
Pra Siklus
|
Siklus I
|
Siklus II
|
Sangat
Baik
|
90 – 100
|
0
|
1
|
5
|
Baik
|
80 – 89
|
1
|
4
|
8
|
Cukup
|
70 – 79
|
1
|
6
|
2
|
Kurang
|
> 69
|
14
|
5
|
1
|
Jumlah
|
16
|
16
|
16
|
Rata-rata
|
58,75
|
70,00
|
80,63
|
Prosentase ketuntasan
|
12,50 %
|
68,75 %
|
93,75 %
|
Prosentase Tidak Tuntas
|
87,50 %
|
31,25 %
|
6,25 %
|
Simpulan dan
saran
Kesimpulan dari hasil penelitian adalah
bahwa peningkatan hasil belajar dapat dilakukan melalui Penggunaan Model
pembelajaran take and give dalam belajar Matematika materi operasi hitung
campuran pada Siswa Kelas II Semester 2 SD Negeri 01 Sepanjang Kecamatan
Tawangmangu Kabupaten Karanganyar. Hal ini ditandai hasil perolehan nilai rata-rata siswa dalam pembelajaran Matematika
yang selalu mengalami peningkatan dari sebelum tindakan (pra siklus) dan
setelah tindakan dalam tiap siklusnya. Hasil tersebut adalah, nilai rata-rata
Matematika sebelum tindakan adalah 58,75. Setelah tindakan siklus I nilai
rata-rata matematika adalah 70,00. Dan
nilai rata-rata Matematika siklus II adalah 80,63.
Berkaitan
dengan simpulan di atas, maka peneliti dapat mengajukan saran-saran sebagai
berikut:
a.
Guru
hendaknya lebih inovatif dalam menerapkan metode-metode dan strategi yang tepat
untuk digunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran.
b.
Guru
harus menggunakan fasilitas, khususnya alat peraga dan media yang dapat
mendukung kelancaran kegiatan belajar mengajar.
c.
Guru
yang belum menerapkan model pembelajaran dalam pembelajaran dapat mencoba
menerapkan model pembelajaran tersebut agar
hasil belajar siswa meningkat.
d.
Agar
siswa selalu meningkatkan minatnya dan hasil dalam belajar, sehingga
prestasinya dapat meningkat.
Daftar
pustaka
Colin Marsh.
(1996). Handbook For Beginning teachers.
Sydney : Addison Wesley Longman Australia Pry Limited
Sardiman, A.
M. (2003). Interaksi dan motivasi
belajar-mengajar. Jakarta: PT Graha Grafindo Persada.
Sardiman, A.
M. (2004). Interaksi dan motivasi
belajar-mengajar. Jakarta: Rajawali
Winkel,W.S.
(1991). Bimbingan dan Konseling Di
Sekolah Menengah (cetakan VII). Jakarta : Grasindo
untuk download full version DiSini