Kamis, September 21, 2017

PTK Kurikulum 2013 revisi Model Pembelajaran Role Playing

Abstrak
Penerapan Model Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Nilai Keterampilan, Menyajikan Berbagai Bentuk Keragaman Suku Bangsa, Sosial, Dan Budaya Di Indonesia Yang Terikat Persatuan Dan Kesatuan Pada Peserta Didik Kelas IV Tema 7 Sub Tema 1 SDN 03 Bandardawung. Disusun Oleh Mardani Tawangsih, Pembelajaran perbaikan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa dengan Penerapan Model Pembelajaran Role Playing dalam Menyajikan berbagai bentuk keragaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan pada peserta didik kelas IV Tema 7 Sub Tema 1 SDN 03 Bandardawung. Metode yang digunakan adalah penerapan model pembelajaran Role Playing dengan teknik pengumpulan data penilaian kinerja praktek dan kinerja produk, untuk memperoleh nilai keterampilan. Faktor pembanding dari nilai tersebut adalah nilai ketuntasan minimal muatan pelajaran PKN. Hasil yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas di SDN 03 Bandardawung kelas IV diperoleh data pada siklus 1 86% peserta didik berhasil mencapai nilai ketuntasan minimal dan sisanya 14 % tidak tuntas, kemudian dilanjutkan ke siklus 2 peserta didik yang tuntas dalam belajar mencapai  95% sedangkan yang belum tuntas 5%.
Kata Kunci: Role Playing, nilai Keterampilan, Keragaman suku sosial dan budaya Indonesia.

Abstract
Implementation of Role Playing Learning Model To Increase The Value Of Skills, Various Forms Of Tribal Diversity Of Nation, Social And Culture In Indonesia Tied Unity And Unity In Class IV Students Theme 7 Sub Theme 1 SDN 03 Bandardawung. Prepared by Mardani Tawangsih, This Improvement Learning aims to improve the students' skills with the Application of Role Playing Learning Model in Presenting various forms of ethnic, social, and cultural diversity in Indonesia that is bound by unity and unity in the students of class IV Theme 7 Sub Theme 1 SDN 03 Bandardawung. The method used is the application of Role Playing learning model with the technique of collecting performance appraisal performance data and product performance, to obtain skill value. The comparative factor of that value is the minimal value of the PKN lesson content. Results obtained from the classroom action research at SDN 03 Bandardawung class IV obtained data on the cycle 1 86% of learners managed to achieve minimal mastery score and the remaining 14% is not complete, then proceed to cycle 2 learners who complete in learning to reach 95% while the Incomplete 5%.
Keywords: Role Playing, Skill Value, Diversity of Indonesian social and cultural tribe.

Pendahuluan
Pada umumnya siswa kelas IV SDN 03 Bandardawung hanya mengenal suku bangsa yang mereka bawa sejak lahir dalam hal ini adalah suku Jawa. Terkait dari hal tersebut siswa kelas IV SDN 03 Bandardawung yang penulis amati masih kurang dalam nilai keterampilan menyajikan dan pengenalan terhadap suku-suku yang ada di negara kita tercinta Indonesia ini. Hal tersebut dapat kita diketahui dari nilai ulangan harian yang belum sesuai dengan standar nilai terendah muatan pelajaran PKN kelas IV SDN 03 Bandardawung.
Dari identifikasi masalah, yang kemudian didiskusikan dengan teman sejawat, diketahui faktor-faktor yang menyebabkan nilai keterampilan Peserta didik kurang memenuhi KKM yang telah ditentukan oleh sekolah, maka dapat dikemukakan analisis permasalahan sebagai berikut:
A.    Peserta didik belum dapat mengidentifikasi nama-nama suku di Indonesia
B.    Peserta didik belum mampu mengenal Peta Indonesia dan menyebutkan suku-suku yang tinggal di dalamnya.
C.   Peserta didik belum mampu menyebutkan budaya masing-masing suku yang ada di Indonesia.
Pembelajaran terpadu berupa tema yang telah ditentukan dalam silabus mengandung muatan berbagai kompetensi dasar atas berbagai macam muatan pelajaran dalam hal ini penulis mengambil muatan pelajaran PKN tema 7 Indahnya Keragaman di Negeriku sub tema 1 Keragaman Suku Bangsa dan Agama di Negeriku pada kompetensi dasar 4.4 muatan pelajaran PKN Menyajikan berbagai bentuk keragaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.
Berdasarkan identifikasi dan analisis masalah yang menjadi fokus perbaikan maka dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah Penerapan Model Pembelajaran Role Playing Dapat Meningkatkan Nilai Keterampilan Menyajikan berbagai bentuk keragaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan pada peserta didik kelas IV Tema 7 Sub Tema 1 SDN 03 Bandardawung”?
Penulis mengadakan perbaikan pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa dengan Penerapan Model Pembelajaran Role Playing dalam Menyajikan berbagai bentuk keragaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan pada peserta didik kelas IV Tema 7 Sub Tema 1 SDN 03 Bandardawung.

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Menurut Dimyati dan Mudjiono dalam Syaiful Sagala (2006: 62) pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat peserta didik belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan 10 sumber belajar. Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik, serta dapat meningkatkan kemampuan mengonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran.
Kelebihan metode Role Playing melibatkan seluruh siswa berpartisipasi, mempunyai kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerja sama. Siswa juga dapat belajar menggunakan bahasa dengan baik dan benar. Selain itu, kelebihan metode ini adalah, sebagai berikut:
1.    Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh.
2.    Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam situasi dan waktu yang berbeda.
3.    Guru dapat mengevaluasi pengalaman siswa melalui pengamatan pada waktu melakukan permainan.
4.    Dapat berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa. Di samping merupakan pengaman yang menyenangkan yang saling untuk dilupakan
5.    Sangat menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan kelas menjadi dinamis dan penuh antusias
6.    Membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri siswa serta menumbuhkan rasa kebersamaan dan kesetiakawanan sosial yang tinggi
7.    Dapat menghayati peristiwa yang berlangsung dengan mudah, dan dapat memetik butir-butir hikmah yang terkandung di dalamnya dengan penghayatan siswa sendiri
8.    Dimungkinkan dapat meningkatkan kemampuan profesional siswa, dan dapat menumbuhkan / membuka kesempatan bagi lapangan kerja
Hakikatnya sebuah ilmu yang tercipta oleh manusia tidak ada yang sempurna, semua ilmu ada kelebihan dan kekurangan. Jika kita melihat metode Role Playing dalam cakupan cara dalam proses mengajar dan belajar dalam lingkup pendidikan tentunya selain kelebihan terdapat kelemahan.
1.    Metode bermain peranan memerlukan waktu yang relatif panjang/banyak
2.    Memerlukan kreativitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak guru maupun murid. Dan ini tidak semua guru memilikinya
3.    Kebanyakan siswa yang ditunjuk sebagai pemeran merasa malu untuk memerlukan suatu adegan tertentu
4.    Apabila pelaksanaan sosiodrama dan bermain pemeran mengalami kegagalan, bukan saja dapat memberi kesan kurang baik, tetapi sekaligus berarti tujuan pengajaran tidak tercapai
5.    Tidak semua materi pelajaran dapat disajikan melalui metode ini
Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menerapkan pengetahuan untuk melakukan tugas tertentu di dalam berbagai macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi.


Ada tiga teknik penilaian keterampilan diantaranya :
1.    Penilaian kinerja; Tujuannya adalah untuk mengukur capaian pembelajaran berupa keterampilan proses dan/atau hasil (produk). Penilaian ini menekankan pada kualitas proses mengerjakan atau melakukan suatu tugas atau kualitas produknya atau kedua-duanya.
2.    Penilaian proyek; Tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu tugas dalam periode atau waktu tertentu. Penilaian proyek dapat dilakukan untuk mengukur satu atau beberapa KD dalam satu atau beberapa mata pelajaran. Tugas tersebut berupa rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian data, pengolahan dan penyajian data, serta pelaporan.
3.    Penilaian portofolio; Sampel karya siswa terbaik dari KD pada KI-4 digunakan untuk mendeskripsikan capaian kompetensi keterampilan dalam satu semester. Portofolio dapat disimpan dalam bentuk cetakan atau elektronik. Pada akhir semester kumpulan sampel karya tersebut digunakan sebagai bagian bahan untuk mendeskripsikan pencapaian keterampilan secara deskriptif. Portofolio keterampilan tidak diskor lagi dengan angka.
Menurut Panduan Teknis Pembelajaran dan Penilaian Di Sekolah Dasar (2016:43) Pelaksanaan penilaian keterampilan bertujuan untuk memperoleh informasi ketercapaian KD pada muatan pelajaran Keterampilan. Hasil penilaian digunakan untuk perbaikan pelajaran dan sebagai salah satu pertimbangan pengisian rapor peserta didik. Instrumen yang digunakan meliputi lembar observasi dilengkapi dengan rubrik penilaian. Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian proses dan produk yang dituangkan dalam bentuk angka skala 0 – 100.
Berdasarkan permasalahan dan uraian tersebut di atas dapat diambil hipotesis permasalahan sebagai berikut :
1.    Penggunaan metode Role Playing dalam meningkatkan nilai keterampilan Tentang pembelajaran PKN kurikulum 2013 revisi dengan kompetensi dasar Menyajikan berbagai bentuk keragaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan dapat berjalan dengan baik.
2.    Melalui metode Role Playing dapat meningkatkan keterampilan peserta didik tentang pembelajaran PKN kurikulum 2013 revisi dengan kompetensi dasar Menyajikan berbagai bentuk keragaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan pada peserta didik kelas IV Tema 7 Sub Tema 1 SDN 03 Bandardawung.
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi Perbaikan Pembelajaran
Perbaikan pembelajaran dilakukan di SDN 03 Bandardawung kelas IV tema 7 subtema 1 muatan pelajaran PKN
Waktu Perbaikan pembelajaran
Perbaikan pembelajaran dilakukan pada tanggal 2 Februari 2017 sampai dengan 20 Maret 2017
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Nilai kinerja praktek diambil dari kinerja individu dalam tugas kelompok untuk skenario pembelajaran Role Playing dengan skala 0 sampai dengan 100 yang dilakukan oleh teman sejawat, sedangkan nilai kinerja produk diperoleh dari tugas mandiri soal yang di berikan secara individu dengan skala 0 sampai dengan 100.
Menurut panduan teknis pembelajaran dan penilaian di sekolah dasar (Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, 2016:50) penilaian dengan metode yang sama maka skor akhir penilaian adalah skor optimum dengan rentang nilai 0-100.
Indikator Kinerja/Indikator Keberhasilan
Penerapan Model pembelajaran Role Playing dapat meningkatkan predikat ketrampilan peserta didik dan Penerapan Model pembelajaran Role Playing dapat meningkatkan nilai ketrampilan peserta didik serta Predikat ketrampilan ditentukan dengan KKM yang telah ditentukan oleh SDN 03 Bandardawung.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Kondisi Awal
Pada kondisi awal nilai yang diambil dari nilai ulangan harian peserta didik Kelas IV SDN 03 Bandardawung 0% dimiliki oleh nilai A dan B serta 57% bernilai C sisanya 43% bernilai D. Dilihat dari rata-rata nilai ketrampilan PKN pada kompetensi dasar Menyajikan berbagai bentuk keragaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan dapat diketahui bahwa peserta didik kelas IV SDN 03 Bandardawung memiliki nilai C.
Deskripsi Siklus 1
Setelah pelaksanaan siklus 1 diperoleh data nilai ketrampilan dalam menyajikan berbagai bentuk keragaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan di kelas IV SDN 03 Bandardawung yang berjumlah 28 peserta didik adalah nilai A terdapat 0 %, Nilai B terdapat 1 Peserta didik dengan persentase 4%, nilai C terdapat 23 peserta didik dengan persentase 82%, dan 4 peserta didik mendapatkan nilai D dengan persentase 14%. Dan rata-rata kelas masih berada pada nilai C sehingga dapat diketahui bahwa 82% peserta didik cukup dalam menyajikan berbagai bentuk keragaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan di kelas IV SDN 03 Bandardawung
Deskripsi Siklus 2
Setelah pelaksanaan siklus 2 dapat diperoleh Data nilai ketrampilan dalam menyajikan berbagai bentuk keragaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan di kelas IV SDN 03 Bandardawung sebagai berikut; Nilai A dari 28 peserta didik terdapat 0 peserta didik dan 0%, Nilai B dari 28 peserta didik terdapat 7 peserta didik dan 25%, Nilai C dari 28 Peserta didik terdapat 20 peserta didik dan 71%, Nilai D dari 28 Peserta didik terdapat 1 peserta didik dan 4%
Pembahasan Tiap Siklus dan Antar Siklus
Adapun gambaran secara jelas dapat kita lihat pada tabel berikut sebagai perbandingan antar siklus:
No
Nilai
Prasiklus
Siklus 1
Siklus2
PD
%
PD
%
PD
%
1.             
Nilai A
0
0
0
0
0
0
2.             
Nilai B
0
0
1
4
7
25
3.             
Nilai C
16
57
23
82
20
71
4.             
Nilai D
12
43
4
14
1
4
Keterangan:
PD = Jumlah Peserta Didik
%   = Persentase Kelas
Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis menyatakan bahwa penerapan pembelajaran dengan metode Role Playing dapat meningkatkan nilai keterampilan dalam menyajikan berbagai bentuk keragaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan pada kelas IV Tema 7 Sub Tema 1 SDN 03 Bandardawung.

PENUTUP
Simpulan
-       Model Pembelajaran Role Playing dapat meningkatkan nilai ketrampilan peserta didik dalam menyajikan berbagai bentuk keragaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.
-       Model pembelajaran Role Playing dalam kegiatan pembelajaran PKN meningkatkan nilai keterampilan dari semula (prasiklus) 57% peserta didik dapat mencapai KKM meningkat menjadi 86% Pada siklus 1 dan menjadi 95 %pada siklus2
-       Model pembelajaran Role Playing dapat digunakan sebagai model pembelajaran matematika kelas 4 tema 7sub tema 1 dengan kompetensi dasar menyajikan berbagai bentuk keragaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan mampu meningkatkan nilai keterampilan di SDN 03 Bandardawung.

DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, 2016 Panduan Teknis Pembelajaran dan Penilaian Di Sekolah Dasar. Kementerian pendidikan dan kebudayaan direktorat jendral pendidikan dasar dan menengah direktorat pembinaan sekolah dasar. KEMDEKDIKBUD
Rochiati Wiriaatmadja. (2007). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Saiful Sagala. (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta.
Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Triyanto, 2010 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif progresif. Jakarta: Kencana

Zuhairini,dkk. 1983 Metode Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: Usaha Nasional.)


Download FULL Version DIsinI
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © SDN 03 KARANGLO | Powered by Blogger Distributed By Protemplateslab & Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com