Abstrak
Penerapan
Model Pembelajaran Role Playing Untuk
Meningkatkan Nilai Keterampilan, Menyajikan Berbagai Bentuk Keragaman Suku
Bangsa, Sosial, Dan Budaya Di Indonesia Yang Terikat Persatuan Dan Kesatuan
Pada Peserta Didik Kelas IV Tema 7 Sub Tema 1 SDN 03 Bandardawung. Disusun Oleh
Mardani Tawangsih, Pembelajaran perbaikan ini bertujuan untuk meningkatkan
keterampilan siswa dengan Penerapan Model Pembelajaran Role Playing dalam Menyajikan berbagai bentuk keragaman suku bangsa,
sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan pada
peserta didik kelas IV Tema 7 Sub Tema 1 SDN 03 Bandardawung. Metode yang
digunakan adalah penerapan model pembelajaran Role Playing dengan teknik
pengumpulan data penilaian kinerja praktek dan kinerja produk, untuk memperoleh
nilai keterampilan. Faktor pembanding dari nilai tersebut adalah nilai
ketuntasan minimal muatan pelajaran PKN. Hasil yang diperoleh dari penelitian
tindakan kelas di SDN 03 Bandardawung kelas IV diperoleh data pada siklus 1 86%
peserta didik berhasil mencapai nilai ketuntasan minimal dan sisanya 14 % tidak
tuntas, kemudian dilanjutkan ke siklus 2 peserta didik yang tuntas dalam
belajar mencapai 95% sedangkan yang
belum tuntas 5%.
Kata
Kunci: Role Playing, nilai
Keterampilan, Keragaman suku sosial dan budaya Indonesia.
Abstract
Implementation of Role Playing Learning Model To
Increase The Value Of Skills, Various Forms Of Tribal Diversity Of Nation,
Social And Culture In Indonesia Tied Unity And Unity In Class IV Students Theme
7 Sub Theme 1 SDN 03 Bandardawung. Prepared by Mardani Tawangsih, This
Improvement Learning aims to improve the students' skills with the Application
of Role Playing Learning Model in Presenting various forms of ethnic, social,
and cultural diversity in Indonesia that is bound by unity and unity in the
students of class IV Theme 7 Sub Theme 1 SDN 03 Bandardawung. The method used
is the application of Role Playing learning model with the technique of
collecting performance appraisal performance data and product performance, to
obtain skill value. The comparative factor of that value is the minimal value
of the PKN lesson content. Results obtained from the classroom action research
at SDN 03 Bandardawung class IV obtained data on the cycle 1 86% of learners
managed to achieve minimal mastery score and the remaining 14% is not complete,
then proceed to cycle 2 learners who complete in learning to reach 95% while
the Incomplete 5%.
Keywords: Role Playing, Skill Value, Diversity of
Indonesian social and cultural tribe.
Pendahuluan
Pada
umumnya siswa kelas IV SDN 03 Bandardawung hanya mengenal suku bangsa yang
mereka bawa sejak lahir dalam hal ini adalah suku Jawa. Terkait dari hal
tersebut siswa kelas IV SDN 03 Bandardawung yang penulis amati masih kurang
dalam nilai keterampilan menyajikan dan pengenalan terhadap suku-suku yang ada
di negara kita tercinta Indonesia ini. Hal tersebut dapat kita diketahui dari
nilai ulangan harian yang belum sesuai dengan standar nilai terendah muatan
pelajaran PKN kelas IV SDN 03 Bandardawung.
Dari
identifikasi masalah, yang kemudian didiskusikan dengan teman sejawat,
diketahui faktor-faktor yang menyebabkan nilai keterampilan Peserta didik
kurang memenuhi KKM yang telah ditentukan oleh sekolah, maka dapat dikemukakan
analisis permasalahan sebagai berikut:
A.
Peserta
didik belum dapat mengidentifikasi nama-nama suku di Indonesia
B.
Peserta
didik belum mampu mengenal Peta Indonesia dan menyebutkan suku-suku yang
tinggal di dalamnya.
C.
Peserta
didik belum mampu menyebutkan budaya masing-masing suku yang ada di Indonesia.
Pembelajaran
terpadu berupa tema yang telah ditentukan dalam silabus mengandung muatan
berbagai kompetensi dasar atas berbagai macam muatan pelajaran dalam hal ini
penulis mengambil muatan pelajaran PKN tema 7 Indahnya Keragaman di Negeriku
sub tema 1 Keragaman Suku Bangsa dan Agama di Negeriku pada kompetensi dasar
4.4 muatan pelajaran PKN Menyajikan berbagai bentuk keragaman suku bangsa,
sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.
Berdasarkan
identifikasi dan analisis masalah yang menjadi fokus perbaikan maka dapat
dirumuskan sebagai berikut: “Apakah Penerapan Model Pembelajaran Role Playing
Dapat Meningkatkan Nilai Keterampilan Menyajikan berbagai bentuk keragaman suku
bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan
pada peserta didik kelas IV Tema 7 Sub Tema 1 SDN 03 Bandardawung”?
Penulis
mengadakan perbaikan pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan
siswa dengan Penerapan Model Pembelajaran Role
Playing dalam Menyajikan berbagai bentuk keragaman suku bangsa, sosial, dan
budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan pada peserta didik
kelas IV Tema 7 Sub Tema 1 SDN 03 Bandardawung.
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Menurut
Dimyati dan Mudjiono dalam Syaiful Sagala (2006: 62) pembelajaran adalah
kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat
peserta didik belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan 10 sumber
belajar. Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan
kreativitas berpikir yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik,
serta dapat meningkatkan kemampuan mengonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya
meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran.
Kelebihan
metode Role Playing melibatkan seluruh siswa berpartisipasi, mempunyai
kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerja sama. Siswa juga dapat
belajar menggunakan bahasa dengan baik dan benar. Selain itu, kelebihan metode
ini adalah, sebagai berikut:
1.
Siswa
bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh.
2.
Permainan
merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam situasi dan waktu yang
berbeda.
3.
Guru
dapat mengevaluasi pengalaman siswa melalui pengamatan pada waktu melakukan
permainan.
4.
Dapat
berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa. Di samping merupakan
pengaman yang menyenangkan yang saling untuk dilupakan
5.
Sangat
menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan kelas menjadi dinamis dan penuh
antusias
6.
Membangkitkan
gairah dan semangat optimisme dalam diri siswa serta menumbuhkan rasa
kebersamaan dan kesetiakawanan sosial yang tinggi
7.
Dapat
menghayati peristiwa yang berlangsung dengan mudah, dan dapat memetik
butir-butir hikmah yang terkandung di dalamnya dengan penghayatan siswa sendiri
8.
Dimungkinkan
dapat meningkatkan kemampuan profesional siswa, dan dapat menumbuhkan / membuka
kesempatan bagi lapangan kerja
Hakikatnya
sebuah ilmu yang tercipta oleh manusia tidak ada yang sempurna, semua ilmu ada
kelebihan dan kekurangan. Jika kita melihat metode Role Playing dalam cakupan cara dalam proses mengajar dan belajar
dalam lingkup pendidikan tentunya selain kelebihan terdapat kelemahan.
1.
Metode
bermain peranan memerlukan waktu yang relatif panjang/banyak
2.
Memerlukan
kreativitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak guru maupun murid. Dan ini
tidak semua guru memilikinya
3.
Kebanyakan
siswa yang ditunjuk sebagai pemeran merasa malu untuk memerlukan suatu adegan
tertentu
4.
Apabila
pelaksanaan sosiodrama dan bermain pemeran mengalami kegagalan, bukan saja
dapat memberi kesan kurang baik, tetapi sekaligus berarti tujuan pengajaran
tidak tercapai
5.
Tidak
semua materi pelajaran dapat disajikan melalui metode ini
Penilaian
keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam menerapkan pengetahuan untuk melakukan tugas tertentu di dalam berbagai
macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi.
Ada
tiga teknik penilaian keterampilan diantaranya :
1.
Penilaian
kinerja; Tujuannya adalah untuk mengukur capaian pembelajaran berupa keterampilan
proses dan/atau hasil (produk). Penilaian ini menekankan pada kualitas proses
mengerjakan atau melakukan suatu tugas atau kualitas produknya atau
kedua-duanya.
2.
Penilaian
proyek; Tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengaplikasikan
pengetahuannya melalui penyelesaian suatu tugas dalam periode atau waktu
tertentu. Penilaian proyek dapat dilakukan untuk mengukur satu atau beberapa KD
dalam satu atau beberapa mata pelajaran. Tugas tersebut berupa rangkaian
kegiatan mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian data,
pengolahan dan penyajian data, serta pelaporan.
3.
Penilaian
portofolio; Sampel karya siswa terbaik dari KD pada KI-4 digunakan untuk
mendeskripsikan capaian kompetensi keterampilan dalam satu semester. Portofolio
dapat disimpan dalam bentuk cetakan atau elektronik. Pada akhir semester
kumpulan sampel karya tersebut digunakan sebagai bagian bahan untuk
mendeskripsikan pencapaian keterampilan secara deskriptif. Portofolio
keterampilan tidak diskor lagi dengan angka.
Menurut
Panduan Teknis Pembelajaran dan Penilaian Di Sekolah Dasar (2016:43)
Pelaksanaan penilaian keterampilan bertujuan untuk memperoleh informasi
ketercapaian KD pada muatan pelajaran Keterampilan. Hasil penilaian digunakan
untuk perbaikan pelajaran dan sebagai salah satu pertimbangan pengisian rapor
peserta didik. Instrumen yang digunakan meliputi lembar observasi dilengkapi
dengan rubrik penilaian. Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian
proses dan produk yang dituangkan dalam bentuk angka skala 0 – 100.
Berdasarkan
permasalahan dan uraian tersebut di atas dapat diambil hipotesis permasalahan
sebagai berikut :
1.
Penggunaan
metode Role Playing dalam meningkatkan nilai keterampilan Tentang pembelajaran
PKN kurikulum 2013 revisi dengan kompetensi dasar Menyajikan berbagai bentuk
keragaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan
dan kesatuan dapat berjalan dengan baik.
2.
Melalui
metode Role Playing dapat meningkatkan keterampilan peserta didik tentang
pembelajaran PKN kurikulum 2013 revisi dengan kompetensi dasar Menyajikan
berbagai bentuk keragaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang
terikat persatuan dan kesatuan pada peserta didik kelas IV Tema 7 Sub Tema 1
SDN 03 Bandardawung.
Perbaikan
pembelajaran dilakukan di SDN 03 Bandardawung kelas IV tema 7 subtema 1 muatan
pelajaran PKN
Perbaikan
pembelajaran dilakukan pada tanggal 2 Februari 2017 sampai dengan 20 Maret 2017
Nilai
kinerja praktek diambil dari kinerja individu dalam tugas kelompok untuk
skenario pembelajaran Role Playing
dengan skala 0 sampai dengan 100 yang dilakukan oleh teman sejawat, sedangkan
nilai kinerja produk diperoleh dari tugas mandiri soal yang di berikan secara
individu dengan skala 0 sampai dengan 100.
Menurut
panduan teknis pembelajaran dan penilaian di sekolah dasar (Direktorat
Pembinaan Sekolah Dasar, 2016:50) penilaian dengan metode yang sama maka skor
akhir penilaian adalah skor optimum dengan rentang nilai 0-100.
Penerapan
Model pembelajaran Role Playing dapat
meningkatkan predikat ketrampilan peserta didik dan Penerapan Model
pembelajaran Role Playing dapat meningkatkan nilai ketrampilan peserta didik
serta Predikat ketrampilan ditentukan dengan KKM yang telah ditentukan oleh SDN
03 Bandardawung.
Pada
kondisi awal nilai yang diambil dari nilai ulangan harian peserta didik Kelas
IV SDN 03 Bandardawung 0% dimiliki oleh nilai A dan B serta 57% bernilai C
sisanya 43% bernilai D. Dilihat dari rata-rata nilai ketrampilan PKN pada
kompetensi dasar Menyajikan berbagai bentuk keragaman suku bangsa, sosial, dan
budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan dapat diketahui bahwa
peserta didik kelas IV SDN 03 Bandardawung memiliki nilai C.
Setelah
pelaksanaan siklus 1 diperoleh data nilai ketrampilan dalam menyajikan berbagai
bentuk keragaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat
persatuan dan kesatuan di kelas IV SDN 03 Bandardawung yang berjumlah 28
peserta didik adalah nilai A terdapat 0 %, Nilai B terdapat 1 Peserta didik
dengan persentase 4%, nilai C terdapat 23 peserta didik dengan persentase 82%,
dan 4 peserta didik mendapatkan nilai D dengan persentase 14%. Dan rata-rata
kelas masih berada pada nilai C sehingga dapat diketahui bahwa 82% peserta
didik cukup dalam menyajikan berbagai bentuk keragaman suku bangsa, sosial, dan
budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan di kelas IV SDN 03
Bandardawung
Setelah
pelaksanaan siklus 2 dapat diperoleh Data nilai ketrampilan dalam menyajikan
berbagai bentuk keragaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang
terikat persatuan dan kesatuan di kelas IV SDN 03 Bandardawung sebagai berikut;
Nilai A dari 28 peserta didik terdapat 0 peserta didik dan 0%, Nilai B dari 28 peserta
didik terdapat 7 peserta didik dan 25%, Nilai C dari 28 Peserta didik terdapat
20 peserta didik dan 71%, Nilai D dari 28 Peserta didik terdapat 1 peserta
didik dan 4%
Adapun
gambaran secara jelas dapat kita lihat pada tabel berikut sebagai perbandingan
antar siklus:
No
|
Nilai
|
Prasiklus
|
Siklus
1
|
Siklus2
|
|||
PD
|
%
|
PD
|
%
|
PD
|
%
|
||
1.
|
Nilai
A
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
2.
|
Nilai
B
|
0
|
0
|
1
|
4
|
7
|
25
|
3.
|
Nilai
C
|
16
|
57
|
23
|
82
|
20
|
71
|
4.
|
Nilai
D
|
12
|
43
|
4
|
14
|
1
|
4
|
Keterangan:
PD =
Jumlah Peserta Didik
% = Persentase Kelas
Dari
hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis menyatakan bahwa penerapan
pembelajaran dengan metode Role Playing
dapat meningkatkan nilai keterampilan dalam menyajikan berbagai bentuk
keragaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan
dan kesatuan pada kelas IV Tema 7 Sub Tema 1 SDN 03 Bandardawung.
-
Model
Pembelajaran Role Playing dapat
meningkatkan nilai ketrampilan peserta didik dalam menyajikan berbagai bentuk
keragaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan
dan kesatuan.
-
Model
pembelajaran Role Playing dalam
kegiatan pembelajaran PKN meningkatkan nilai keterampilan dari semula
(prasiklus) 57% peserta didik dapat mencapai KKM meningkat menjadi 86% Pada
siklus 1 dan menjadi 95 %pada siklus2
-
Model
pembelajaran Role Playing dapat
digunakan sebagai model pembelajaran matematika kelas 4 tema 7sub tema 1 dengan
kompetensi dasar menyajikan berbagai bentuk keragaman suku bangsa, sosial, dan
budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan mampu meningkatkan
nilai keterampilan di SDN 03 Bandardawung.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat
Pembinaan Sekolah Dasar, 2016 Panduan
Teknis Pembelajaran dan Penilaian Di Sekolah Dasar. Kementerian pendidikan dan kebudayaan
direktorat jendral pendidikan dasar dan menengah direktorat pembinaan sekolah
dasar. KEMDEKDIKBUD
Rochiati
Wiriaatmadja. (2007). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Saiful Sagala.
(2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta.
Sugihartono,
dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Triyanto, 2010
Mendesain Model Pembelajaran Inovatif progresif. Jakarta: Kencana
Zuhairini,dkk.
1983 Metode Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: Usaha Nasional.)
Download FULL Version DIsinI
0 komentar:
Posting Komentar