ABSTRAK
PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH( PTS )
“ UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 MELALUI SUPERVISI AKADEMIK PADA GURU
KELAS I SD NEGERI 05 TAWANGMANGU, KECAMATAN TAWANGMANGU,
KABUPATEN KARANGANYAR SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2016/2017”.
EDY PURNOMO,S.Pd
Nip 19601227 198201 1 005
(
Kepala Sekolah SD Negeri 05 Tawangmangu )
Penelitian tindakan sekolah ini bertujuan
untuk : Mengetahui Peningkatan Kemampuan Guru Kelas I
SD Negeri 05 Tawangmangu Dalam Menyususun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (
RPP ) Kurikulum 2013 Melalui Supervisi Akademik Pada Semester II Tahun
Pelajaran 2016/20017 ,. Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Tindakan Sekolah yang dilakukan di SD
Negeri 05 Tawangmangu dengan jumlah responden
1(satu) orang guru yaiutu guru kelas I ( satu ) di SD Negeri 05 Tawngmangu. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus aitu
siklus I dan siklus II, dari pra siklus
atau sebelum tindakan,nilai Kemampuan Guru Kelas 1 SD Negeri 05
Tawangmangu Dalam Menyusun RPP Kurikulum
2013 masih rendah yaitu 54 dengan
rata-rata 45%. Pada siklus
I setelah diterapkan supervisi akademik dari kepala
sekolah nilai yang diraih guru kelas I meningkat menjadi 77 dengan persentase
64,16 % namun nilai yang dicapai dan persentasenya belum mencapai nilai
indikator keberhasilan yang ditentukan. Maka dilanjutkan ke siklus II. Pada
siklus II nilai yang dicapai 96 dengan persentase 80
% sudah termasuk kriteria baik (B). Dari data-data tersebut dapat disimpulkan
hipotesis tindakan bahwa: Dengan Supervisi Akademik Dapat
Meningkatkan Kemampuan Guru Kelas I Menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar Negeri 05
Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar Semester II Tahun
Pelajaran 2016/2017 dapat diterima .
Kata Kunci : Kemampuan Menyusun RPP, Kurikulum 2013,
Supervisi Akademik
PENDAHULUAN
Latar
Belakang Masalah
Pendidikan dewasa ini sudah menjadi kebutuhan
primer bagi setiap manusia karena melalui pendidikan dapat menggali potensi
yang ada dalam diri. Seperti yang tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang
SISDIKNAS, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Kualitas pendidikan di Indonesia masih perlu
pembenahan. Pendidikan juga harus menjadi fokus utama supaya Indonesia mampu
bersaing dengan negara-negara lain, khususnya di era globalisasi seperti
sekarang ini. Salah satu faktor yang menjadi ujung tombak dalam pendidikan
tidak lain adalah mengenai kualitas guru. Pendidikan nasional sedang mengalami
berbagai perubahan yang cukup mendasar, terutama berkaitan dengan Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional (Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sisdiknas), manajemen dan kurikulum, yang diikuti oleh
perubahan-perubahan teknis lainnya. Perubahan-perubahan tersebut diharapkan
dapat memecahkan berbagai permasalahan pendidikan, baik masalah-masalah
konvensional maupun masalah-masalah yang muncul bersamaan dengan hadirnya
ide-ide baru (masalah inovatif). Di samping itu, melalui perubahan tersebut
diharapkan terciptanya iklim yang kondusif bagi peningkatan kualitas
pendidikan, dan pengembangan sumber daya manusia (PSDM), untuk mempersiapkan
bangsa Indonesia di era globalisasi.
Kurikulum
2013 lebih ditekankan pada pendidikan karakter, terutama pada tingkat dasar,
yang akan menjadi fondasi bagi tingkat berikutnya. Melalui penerapan Kurikulum
2013 yang berbasis karakter dan berbasis kompetensi, kita berharap bangsa ini
menjadi bangsa yang bermartabat, dan masyarakatnya memiliki nilai tambah, dan
nilai jual yang bisa ditawarkan kepada orang lain dan bangsa lain di dunia,
sehingga kita bisa bersaing, bersanding, bahkan bertanding dengan bangsa-bangsa
lain dalam percaturan global. Hal ini memungkinkan, kalau penerapan Kurikulum
2013 betul-betul dapat menghasilkan insan yang produktif, kreatif, inovatif,
dan berkarakter. Pendidikan karakter dalam Kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan
mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah pada pembentukan budi pekerti
dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu,dan seimbang, sesuai dengan
standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan. Melalui penerapan
Kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter, dengan
pendekatan tematik dan kontekstual diharapkan peserta didik mampu secara
mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan
menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia
sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi penerapan kurikulum, yaitu karakteristik kurikulum, strategi
implementasi, karakteristik penilaian, pengetahuan guru tentang kurikulum,
sikap terhadap kurikulum, dan keterampilan mengarahkan menurut Hasan; 1984.5
Penerapan kurikulum 2013 berimplikasi terhadap
kebutuhan peningkatan sikap, pengetahuan, dan keterampilan tiga pilar penjamin
mutu. Untuk merespon kebutuhan itu Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (Badan PSDMPK dan PMP)
melalui Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan telah menyusun Materi Pelatihan
Penerapan Kurikulum 2013 bagi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah.6 Penerapan
kurikulum 2013 sebagaimana diatur dalam Permendikbud no. 81.A memerlukan
perhatian dan usaha yang serius untuk memastikan penerapan tersebut dapat
dilakukan sesuai yang diharapkan.
Penulis akan melakukan penelitian supervisi
kepala sekolah dengan teknik kunjungan kelas pada kelas satu di SD Negeri 05
Tawangmangu. Hal-hal yang diobservasi meliputi bagaimana proses pembelajaran di
kelas dan model pembelajaran seperti apa yang digunakan dalam
pembelajaran.Dari latar belakang
itulah kemudian penulis
berketetapan hati untuk melakukan penelitian dengan judul
“Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru Kelas I Dalam Menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Kurikulm 2013 Melalui Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dalam
Penerapan Kurikulum 2013 Di SD Negeri 05 Tawangmangu, Kecamatan
Tawangmangu”.
Indentifikasi Masalah
Berdasarkan
uarian diatas dapat diidentifikasikan beberapa hal yang menjadi masalah dalam
penyusunan RPP kurikulum 2013, antara lain :
1.
Kurangnya
pengetahuan dan pemahaman guru tentang penyusunan RPP Kurikulum 2013 yang baik
sesuai standar proes dan ketentuan yang ada.
2.
Guru
perlu mendapatkan pembinaan dan bimbingan dalam menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran kurikulum 2013.
3.
Sebagian guru
masih ada yang belum mengembangkan silabus sendiri.
4.
Sebagian guru belum menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran sendiri, tetapi masih memfotocopi dari sekolah lain
atau membeli produk dari daerah lain yang tidak relevan dengan kondisi sekolah.
5.
Pembinaan dan pendampingan untuk
mengembangkan silabus dan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sendiri
maupun bersama-sama belum dilakukan secara berkelanjutan.
6.
Sebagian guru belum mampu menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran berdasarkan standar proses yang dudah di
tentukan.
Batasan Penelitian
Agar penelitian ini tidak menyimpang
dari pembahasan , maka penulis memaparkan pembatasan masalah. Hal ini berguna
agar pembahasan tidak keluar dari ruang lingkup permasalahan penelitian
meliputi :
1. Program supervisi akademik
difokuskan pada teknik kunjungan kelas oleh kepala sekolah di SD Negeri 05
Tawangmangu.
2. Penerapan kurikulum 2013
ditekankan pada perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri 05
Tawangmangu.
3. Pelaksanaan program supervisi
akademik dalam penerapan kurikulum
2013 obyek siswa di kelas 1 (satu)
di SD Negeri 05 Tawangmangu.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Apakah Melalui Supervisi Akademik Dapat Meningkatkan Kemampuan Guru Kelas I SD Negeri 05
Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu Dalam Menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Kurikulum 2013?
Tujuan Penelitian
Dalam
penelitian ini penulis mempunyai tujuan penelitian yaitu:
1.
Mendiskripsikan supervisi akademik kepala sekolah di SD Negeri 05 Tawangmangu.
2.
Mengetahui tindak lanjut penerapan kurikulum 2013 di SD Negeri 05 Tawangmangu
3.
Mengetahui manfaat supervisi akademik kepala sekolah dalam penerapan kurikulum
2013 di SD Negeri 05 Tawangmangu.
4.
Menambah pengetahuan dan kemampuan guru dalam menyusun RPP dan perangkat
pembelajaran yang lainnya.
Manfaat Penelitian
Teori
yang dilakukan diharapkan akan bermanfaat:
1.
Bagi Peneliti
Untuk
dapat mengimplementasikan penyusunan RPP kurikulum 2013 yang baiak untuk di
terapkan pada proses pembelajaran di SD Negeri 05 Tawangmangu.
2.
Bagi Kepala Sekolah
Dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan perbaikan dalam menyusun RPP kurikulum 2013 pada
tahun-tahun berikutnya.
3.
Bagi Sekolah
Bagi
lembaga penelitian ini dapat jadikan sebagai bahan perbaikan dalam pelaksanaan
supervisi akademik kepala sekolah dalam penerapan kurikulum 2013 di SD Negeri
05 Tawangmangu.
KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS
TINDAKAN
Kajian
Teori Tentang Supervisi Akademik
Secara
bahasa supervisi berarti mengamati, mengawasi atau membimbing kegiatan-kegiatan
yang dilakukan oleh orang lain dengan maksud untuk mengadakan perbaikan.
Supervisi berasal dari kata “super” artinya lebih atau atas, dan “vision” artinya
melihat atau meninjau. Secara estimologi supervisi artinya melihat atau
meninjau yang dilakukan oleh atasan terhadap pelaksanaan kegiatan bawahannya.
Orang yang berfungsi memberi bantuan kepada guru-guru dalam menstimulir kearah
usaha mempertahankan suasana belajar mengajar yang lebih baik yang dapat
disebut dengan supervisor. MenurutNgalim
Purwanto, supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk
membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka
secara efektif.Jadi supervisi merupakan upaya melakukan perbaikan kepala
sekolah dalam memberikan masukan dan arahan oleh supervisor, sebagaimana
dikutip Piet. A. Suhertian, supervisi adalah “suatu usaha menstimulasi,
mengkoordinasi dan membimbing secara berkelanjutan pertumbuhan guru-guru di
sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan
lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran. Menurut Sergiovani
dan Starrat, supervisi merupakan suatu proses yang dirancang secara khusus
untuk membantu para guru dan supervisor dalam mempelajari tugas sehari-hari di
sekolah; agar dapat menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk memberikan
layanan yang lebih baik pada orang tua peserta didik dan sekolah, serta
berupaya menjadikan sekolah sebagai masyarakat belajar yang lebih
efektif”.Konsep supervisi didasarkan atas keyakinan bahwa perbaikan merupakan
suatu usaha yang kooperatif dari semua orang yang berpartisipasi dan supervisor
yang bertindak sebagai stimulator, pembimbing dan konsultan bagi para tenaga
pendidik dalam rangka upaya perbaikan. Supervisi yang dilakukan oleh pengawas
satuan pendidikan, tentu memiliki misi yang berbeda dengan supervisi olehkepala
sekolah. Dalam hal ini supervisi lebih ditujukan untuk memberikan pelayanan
kepada kepala sekolah dalam melakukan
Kajian Teori Tentang Kemampuan Guru.
Seorang guru yang akan mengajar di
SD atau bentuk lain yang sederajat harus memiliki kualifikasi akademik
pendidikan minimal Diploma Empat (D-IV) atau Sarjana (S1 PGSD), yang diperoleh
dari program studi yang terakreditasi. Kualifikasi akademik yang dipersyaratkan
untuk dapat diangkat sebagai guru dalam bidang-bidang khusus yang sangat
diperlukan tetapi belum dikembangkan di Perguruan Tinggi dapat diperoleh
melalui uji kelayakan dan kesetaraan. Uji kelayakan dan kesetaraan bagi
seseorang yang memiliki keahlian tanpa ijazah dilakukan oleh perguruan tinggi
yang diberi wewenang untuk melaksanakannya.(Depdiknas; 2007). Standar
kompetensi guru dikembangan secara utuh dari 4 kompetensi utama, yaitu
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Keempat kompetensi
tersebut terintegrasi dalam kinerja guru, yang dikembangkan menjadi kompetensi
guru mata pelajaran.
Kajian Teori Tentang
Rencana Pembelajaran
Istilah perencanaan menurut pendapat
(Willian G. Cuningham: 1982) yang
dikutip oleh Hamzah.B.Uno mengemukakan: Perencanaan adalah menyeleksi dan
menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi dan asumsi untuk masa yang akan
datang dengan tujuan memvisualisasikan dan memformulasikan hasil yang
diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas
yang dapat diterima yang akan digunakan dalam penyelesaian. Definisi kedua
mengemukakan bahwa perencanaan adalah hubungan antara yang ada sekarang (what
is) dengan bagaimana seharusnya (what should be) yang bertalian
dengan kebutuhan,penentuan tujuan, prioritas,program dan alokasi sumber.
Bagaimana seharusnya adalah mengacu pada masa yang akan datang. Perencanaan di
sini menekankan kepada usaha mengisi kesenjangan antara keadaan sekarang dengan keadaan yang
akan datang disesuaikan dengan apa yang dicita-citakan yaitu menghilangkan
jarak antara keadaan sekarang dengan
keadaan mendatang yang diinginkan. Dengan disusunnya rencana pembelajaran, guru
yang mengajar menjadi lebih siap dan lebih profesional.
Kajian Teori kurikulum
2013
Kurikulum
dipergunakan dalam beberapa cara membentuk program bahan pelajaran untuk taraf
tertentu, program bahan pelajaran bagi keseluruhan daur pendidikan, tau
keseluruhan program dari berbagai pokok
bahasan untuk keseluruhan daur pendidikan. Menurut Harold B. Alberty (1965)
memandang kurikulum sebagai semua kegiatan yang diberikan kepada siswa dibawah
tanggung jawab sekolah. Sementara itu, menurut Saylor J. Gallen dan William N.
Alexander
dalam bukunya “Curriculum Planning” mengemukakan pengertia kurikulum sebagai
berikut: “Sum Total of the Scool efforts to influence learning whether in the
classroom, play ground or out of School” (Keseluruhan usaha sekolah untuk
mempengaruhi belajar baik berlangsung di kelas, di halaman maupun di luar
sekolah).
Dengan
begitu kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
Kurikulum
2013 adalah kurikulum terbaru yang diluncurkan oleh Departemen Pendidikan
Nasional mulai tahun 2013 ini sebagai bentuk pengembangan dari kurikulum
sebelumnya yaitu kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang
mencangkup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu..
Penerapan kurikulum 2013 menurut kerjasama yang optimal di antara para guru,
sehingga memerlukan pembelajaran berbentuk tim, dan menurut kerjasama yang
kompak di antara para anggota tim. Kerjasama antar para guru sangat penting dalam
proses pendidikan yang akhir-akhir ini mengalami perubahan yang sangat pesat.
Penerapan kurikulum 2013 ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran
2013-2014 melalui pelaksanaan terbatas, khususnya bagi sekolah-sekolah yang
sudah siap melaksanakannya. Pada Tahun Ajaran 2013/2014, Kurikulum 2013
dilaksanakan secara terbatas untuk Kelas I dan IV Sekolah Dasar/Sekolah
Ibtida‟iyah (SD/MI). Penerapan kurikulum 2013 berbasis kompetensi dan karakter
harus melibatkan semua komponen (stakeholders), termasuk komponen-komponen
sistem pendidikan itu sendiri. Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013
diharapkan dapat meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah
pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik secara utuh dan
seimbang, sesuai dengan standart kompetensi pada setiap jenjang pendidikan.
Karakter adalah gambaran tingkah laku yang dimiliki oleh seseorang yang
mencerminkan nilai-nilai kehidupan dan melekat pada diri seseorang. Penddidikan
karakter dalam kurikulum 2013 bukan hanya tanggung jawab sekolah semata, tetapi
merupakan tanggung jawab semua pihak. Untuk mengefektifkan program pendidikan
karakter dan meningkatkan kompetensi dalam kurikulum 2013 diperlukan kordinasi,
komunikasi dan jalinan kerja antara sekolah, orang tua, dan pemerintah dalam
semua sisi.
Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian teori di atas dapat dirumuskan kerangka berfikir sebagai
berikut, di SD Negeri 05 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar jarang dilaksanakan supervisi secara berkesinambungan oleh Kepala sekolah sehingga
pada umumnya guru belum menampakkan kompetensi/ kemampuannya dengan baik dalam
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran.. Adapun Kerangka berpikir ini
dapat digambarkan sebagai berikut:
Kerangka Berpikir
Kondisi
awal siswa sebelum Pembinaan dan pendampingan/pembinaan
|
Kemampuan menyusun RPP masih
perlu bimbingan/pembinaan
|
Pelaksanaan tindakan
|
Melalui supervisi akademik dalam menyusun RPP dan pembinaan
secara berkelanjutan pada guru di SD Negeri
05 Tawangmangu.
|
Kondisi akhir setelah tindakan
|
Kemampuan
Guru menyusun RPP meningkat
|
Hipotesis
Tindakan.
Berdasarkan kajian teori, berbagai asumsi dan kerangka berfikir di atas, maka dalam peneliitan dapat di rumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut: Bahwa Melalui Supervisi
Akademik Dapat
Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 Di SD Negeri Tawangmangu,
Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017”.
METODOLOGI PENELITIAN
Setting Penelitian
Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini adalah di
Sekolah SD Negeri 05 Tawangmangu,
Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Adapun
alasannya adalah (1). Sekolah tersebut
adalah sebagai Sekolah Dasar tempat peneliti sebagai guru dan kepala sekolah, (2). Secara umum kemampuan guru
kelas dalam membuat perencanaan pembelajaran masih dalam kondisi perlu
pembinaan dan pendampingan (3). dilihat dari sisi pendidikan belum semua guru
tamatan S1/D.IV yang relevan.(4). Kemampuan mengajarnya masih perlu bimbingan, arahan dan pembinaan. ( 5 ) SD Negeri 05 adalah Sekolah sasaran penerapan
Kurikulum 2013.
Waktu Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian, peneliti mengambil
waktu selama 3 bulan, yaitu mulai bulan Januari 2017 sampai dengan bulan Maret tahun 2017 dengan alas waktu tersebut merupakan waktu
belajar efektif sehingga memudahkan untuk mengetahui peningkatan kompetensi
/kemampuan guru . Adapun rincian jadwal penelitian
yang di tetapkan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
Subjek dan
Obyek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini diambil dari Guru Kelas I di Sekolah
Dasar Negeri
05 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar pada semester II tahun pelajaran 2016/2107. Sedangkan objek penelitian ini adalah supervisi akademik Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Teknik Pengumpulan Data Penelitian
Peneliti dalam melaksanakan penelitian tindakan
sekolah diawali dengan Pembinaan dan pendampingan ke sekolah untuk melihat
kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Hal ini
peneliti lakukan untuk mengetahui dari dekat kendala apa yang dihadapi oleh
guru dalam melaksanakan tugas sehari hari di depan kelas terutama dalam menyusun
perencanaan dan melaksanaan pembelajaran. Disamping itu untuk mengetahui pula
solusi/ upaya apa yang sekiranya tepat yang dapat diberikan kepada para guru
kelas dalam memperbaiki kinerjanya dalam pembelajaran guna menyiapkan siswanya agar dapat memperoleh prestasi hasil belajar yang tinggi. Berpangkal dari
permasalahan yang ada, maka perlu dilakukan langkah-langkah yang kongkrit untuk
pemecahannya yaitu dengan sistem siklus. yang terjadi.
Prosedur
Penelitian
Karena penelitian ini merupakan penelitian tindakan,
maka pelaksanaannya dengan cara siklus. Pelaksanaannya selama dua siklus.
Siklus-siklus itu merupakan rangkaian yang saling berkelanjutan. Maksudnya,
siklus kedua merupakan kelanjutan dari siklus pertama. Setiap siklusnya selalu
ada persiapan/perencanaan tindakan,
pelaksanaan tindakan, pengamatan atau observasi, dan refleksi. Gambaran
penelitian tindakan itu sebagai berikut:
1.Perencanaan
Tindakan.
2.Pelaksanaan
Tindakan
3.Pengamatan Tindakan
4.Refleksi
Tindakan
Tahap refleksi ini dilakukan segera sesudah kegiatan
praktek penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) selesai.. Pertemuan
ini merupakan diskusi klarifikasi, analisis, dan balikan antara supervisor dan
guru kelas berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilaksanakan
serta kriteria dan rencana bagi tindakan siklus berikutnya.. Supervisor
menunjukkan catatan dan bukti-bukti sedemikian rupa, sehingga guru kelas dapat
mengetahui kekurangan-kekurangan dan kelebihan-kelebihan pada saat mencoba
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.
Validitas Data Penelitian.
Untuik menjamin dan menguji validitas data yang
diperoleh, dan dikumpulkan benar-benar dapat dipertanggung jawabkan kepada
pembaca maka peneliti melakukan pemeriksaan keabsahan data dengan
tehnik :
1. Supervisi Akademik Berkelanjutan.
2. Triangulasi.
Analisis Data Penelitian.
Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan
menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis
kualitatif digunakan untuk menjelaskan perubahan perilaku guru dalam pembelajaran
dan perilaku supervisor dalam melaksanakan Pembinaan dan pendampingan guru.
Adapun analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui keberhasilan guru
berdasarkan standar yang telah ditetapkan adalah menggunakan Instrumen terlampir
dengan model analisis interaktif
dapat ditunjukkan seperti gambar di bawah ini.
Analisis
Data
Sumber: HB Sutopo (1996: 87)
Indikator Keberhasilan
Seluruh data yang telah terkumpul, selanjutnya
dipergunakan sebagai alat untuk menilai keberhasilan tindakan. Indikator keberhasilan yang diharapkan adalah guru 2016/2017 terjadinya peningkatan kemampuan
guru untuk menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan rata-rata nilai yang dicapai pada aspek yang
dinilai 70 atau lebih dengan rata-rata ketuntasan yang di tetapkan ( 58 % )
dengan kategori baik ( B ).
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Diskripsi Kondisi awal.
Uraian mengenai hasil penelitian
sebagai jawaban atas rumusan masalah dari Bab I akan disajikan dalam Bab IV
ini. Sebelum hasil penelitian dipaparkan, pada bab ini diuraikan terlebih
dahulu mengenai kondisi awal kemampuan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran yang belum optimal dan perlu bimbingan dan pembinaan. Dengan demikian,
pada bab ini akan dikemukakan tentang:
2.
Kondisi awal kemampuan guru dalam
menyusun RPP sebelum tindakan ( pra siklus ).
3.
Pelaksanaan tindakan dan hasil penelitian
4.
Pembahasan hasil penelitian.
Dari hasil sebelum
di laksanakan tindakan penelitian diperoleh kesimpulan rata-rata guru sebagai berikut :
1. Guru dalam mengajar belum mengkaji silabus dan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai standar proses, sehingga ketika mengajar tidak mengacu pada indikator
dan kompetensi dasar yang telah dirumuskan pada silabus.
2. Guru dalam melaksanakan
pembelajaran cenderung teks book
tanpa daya dukung metode, media, sumber
belajar yang memadahi serta dengan pengelolaan kelas yang kurang baik, sehingga
kurang terjadi interaksi antara guru dengan siswa, siswa terkesan pasif. Pembelajarannya cenderung satu arah yaitu
hanya dari guru saja, guru belum berfungsi sebagai fasilitator, belum
menerapkan model –model pembelajaran yang lain, termasuk belum melaksanakan
kegiatan pembelajaran di luar kelas pada mata pelajaran tertentu..
3. Guru dalam melakukan penilaian kurang terprogram tanpa
ada penilaian awal, proses maupun penilaian akhir Guru belum melaporkan hasil
evaluasi hasil belajar siswa kepada kepala sekolah.
4. Guru belum memaksimalkan dalam
pemanfaatan media pembelajaran sebagai alat bantu mengajar.
Secara kuantitatif dari hasil pengamatan dan penilaian
kemampuan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran di SD
Negeri 05 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar Semester II Tahun Pelajaran 2106/2017 yang telah dilakukan peneliti sebelum
tindakan atau pra siklus diperoleh data
sebagai berikut :
Kemampuan Guru Kelas
1 SD Negeri 05 Tawangmangu Dalam Menyusun RPP
Pra Siklus
No
|
Aspek yang dinilai
|
Jumlah indikator
yang di capai
|
|||
1.
|
Perumusan
Indikator
|
6
|
|||
2.
|
Perumusan Tujuan Pembelajaran
|
4
|
|||
3.
|
Materi Pelajaran
|
9
|
|||
4.
|
Media Belajar
|
4
|
|||
5.
|
Metode Pembelajaran
|
7
|
|||
6.
|
Rencana Kegiatan Pembelajaran
|
13
|
|||
7
|
Penilaian
|
11
|
|||
Jumlah
|
54
|
||||
Rata-rata
|
45
|
||||
Kriteria:
|
|||||
Amat baik
|
86
|
s.d
|
100
|
||
Baik
|
70
|
s.d
|
85
|
||
Kurang
|
Di bawah 70
|
||||
Data di atas peneliti sajikan dalam
bentuk diagram di bawah ini
Dari tabel dan Diagram diatas
diperoleh informasi dan data sebagai berikut :
1. Nilai Kemampuan Menyusun RPP Guru Kelas 1 (satu) SD Negeri
05 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Semester II ,
Tahun Pelajaran 2016/2017 pada pra siklus 54
2. Kemampuan Menyusun RPP Guru Kelas 1 (satu) SD Negeri 05
Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Semester II , Tahun
Pelajaran 2016/2017 pada pra siklus adalah kategori kurang ( K ).
3. Rata-rata Kemampuan Menyusun RPP Guru Kelas 1 (satu) SD
Negeri 05 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Abupaten Karanganyar, Semester II
, Tahun Pelajaran 2016/2017 pada pra siklus adalah 45 %
Karena kemampuan guru menyusun RPP
belum mencapi hasil yang diharapkan maka peneliti meneruskan penelitian ke
tahap berikutnya yaitu tahap siklus I.
Diskripsi Siklus 1
Berdasarkan pemantauan selama
persiapan, pelaksanaan, dan tindak
lanjut
penelitian tindakan sekolah ini diperoleh berbagai data dari guru yang sedang
melaksanakan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran. Gambaran yang
merupakan tahapan penelitian pada siklus II, adalah sebagai berikut:
Dari hasil
pengamatan yang
dilakukan
oleh peneliti terhadap kompetensi guru
dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, pada
siklus I (satu) diperoleh data sebagai berikut:
Kemampuan Guru Kelas
1 SD Negeri 05 Tawangmangu Dalam Menyusun RPP
Siklus I
No
|
Aspek yang dinilai
|
Jumlah indikator
yang di capai
|
||
1.
|
Perumusan
Indikator
|
11
|
||
2.
|
Perumusan Tujuan Pembelajaran
|
8
|
||
3.
|
Materi Pelajaran
|
13
|
||
4.
|
Media Belajar
|
7
|
||
5.
|
Metode Pembelajaran
|
8
|
||
6.
|
Rencana Kegiatan Pembelajaran
|
18
|
||
7
|
Penilaian
|
12
|
||
Jumlah
|
77
|
|||
Rata-rata
|
64,16
|
|||
Kriteria:
|
||||
Amat baik
|
86
|
s.d
|
100
|
|
Baik
|
70
|
s.d
|
85
|
|
Kurang
|
Di bawah 70
|
Data tersebut
peneliti sajikan dalam bentuk diagram di bawah ini
Dari tabel dan
diagram di atas
diperoleh informasi dan data sebagai berikut :
1.
Nilai Kemampuan Menyusun RPP Guru
Kelas 1 (satu) SD Negeri 05 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten
Karanganyar, Semester II , Tahun Pelajaran 2016/2017 meningkat dari 54 menjadi
77
2.
Kemampuan Menyusun RPP Guru Kelas 1
(satu) SD Negeri 05 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Abupaten Karanganyar,
Semester II , Tahun Pelajaran 2016/2017 pada pada siklus I adalah kategori
kurang ( K ),
3.
Rata-rata
Kemampuan Menyusun RPP Guru Kelas 1 (satu) SD Negeri 05 Tawangmangu, Kecamatan
Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Semester II , Tahun Pelajaran 2016/2017
pada siklus I meningkat dari 45 % menjadi 64,16 %.
Karena kemampuan guru menyusun RPP
belum mencapi hasil yang di harapkan maka peneliti meneruskan penelitian ke
tahap berikutnya yaiu tahap siklus II.
Diskripsi Siklus II
Dari hasil pengamatan dan penilaian yang dilaksanakan
selama dan sesudah kegiatan berlangsung
pada siklus kedua diperoleh hasil penilaian kemampuan guru SD
Negeri 05 Tawangmangu, Kecamatan
Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) di peroleh data sebagai berikut :
Kemampuan Guru Kelas
1 SD Negeri 05 Tawangmangu Dalam Menyusun RPP
Siklus II
No
|
Aspek yang dinilai
|
Jumlah indikator
yang di capai
|
||
1.
|
Perumusan
Indikator
|
15
|
||
2.
|
Perumusan Tujuan Pembelajaran
|
9
|
||
3.
|
Materi Pelajaran
|
12
|
||
4.
|
Media Belajar
|
11
|
||
5.
|
Metode Pembelajaran
|
10
|
||
6.
|
Rencana Kegiatan Pembelajaran
|
23
|
||
7
|
Penilaian
|
16
|
||
Jumlah
|
96
|
|||
Rata-rata
|
80
%
|
|||
Kriteria:
|
||||
Amat baik
|
86
|
s.d
|
100
|
|
Baik
|
70
|
s.d
|
85
|
|
Kurang
|
Di bawah 70
|
Data diatas peneliti sajikan dalam
bentuk diagram di bawah ini :
Dari tabel dan
diagram di atas
diperoleh informasi dan data sebagai berikut
1. Nilai Kemampuan Menyusun RPP Guru
Kelas 1 (satu) SD Negeri 05 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten
Karanganyar, Semester II , Tahun Pelajaran 2016/2017 siklus II meningkat dari
54 menjadi 77
2. Kemampuan Menyusun RPP Guru Kelas
1 (satu) SD Negeri 05 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten
Karanganyar, Semester II , Tahun Pelajaran 2016/2017 pada pada siklus I I dalah
kategori kurang ( K ),
3. Rata-rata Kemampuan Menyusun RPP
Guru Kelas 1 (satu) SD Negeri 05 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten
Karanganyar, Semester II , Tahun Pelajaran 2016/2017 pada siklus I meningkat
dari 64,16 % menjadi 80 %.
Pada
siklus II ini kemampuan menyusun RPP Guru Kelas 1 (satu) SD Negeri 05
Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Semester II , Tahun
Pelajaran 2016/2017 sudah berhasil seperti yang diharapakan yaitu rata-rata
yang dicapai 80 % lebih dari 70 %. Dengan kategori Baik ( B )
D.
Hasil dan Pembahasan Penelitian.
Tabel
Rekapitulasi Nilai Kemampuan Menyusun RPP Guru Kelas 1 (satu) di SD Negeri 05 Tawangmangu, Kecamatan
Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Semester II , Tahun Pelajaran 2016/2017
pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
No
|
Aspek yang dinilai
|
Jumlah indikator yang di capai
|
|||
Pra Siklus
|
Siklus I
|
Siklus II
|
|||
1.
|
Perumusan Indikator
|
6
|
11
|
15
|
|
2.
|
Perumusan
Tujuan Pembelajaran
|
4
|
8
|
9
|
|
3.
|
Materi Pelajaran
|
9
|
13
|
12
|
|
4.
|
Media Belajar
|
4
|
7
|
11
|
|
5.
|
Metode Pembelajaran
|
7
|
8
|
10
|
|
6.
|
Rencana Kegiatan Pembelajaran
|
13
|
18
|
23
|
|
7
|
Penilaian
|
11
|
12
|
16
|
|
Jumlah
|
54
|
77
|
96
|
||
Rata-rata
|
45
|
64,16
|
80
|
||
Kategori
|
K
|
K
|
B
|
||
Kriteria:
|
|||||
Amat baik
|
86
|
s.d
|
100
|
||
Baik
|
70
|
s.d
|
85
|
||
Kurang
|
Di bawah 70
|
||||
Rekapitulasi
Kemampuan Menyusun RPP Kurikulum
2013 pada Guru Kelas 1 (satu) di
SD Negeri 05 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, KAbupaten Karanganyar,
Semester II , Tahun Pelajaran 2016/2017 Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
peneliti sajikan dalam bentuk diagram di bawah ini
Dari Tabel dan Diagram di atas di
peroleh informasi dan data sebagai berikut :
1.
Nilai Kemampuan Menyusun RPP Guru
Kelas 1 (satu) SD Negeri 05 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Semester II , Tahun
Pelajaran 2016/2017 pada pra siklus 54, pada siklus I meningkat menjadi 77 dan
pada siklus II menjadi 96
2.
Kemampuan Menyusun RPP Guru Kelas 1
(satu) SD Negeri 05 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar,
Semester II , Tahun Pelajaran 2016/2017 pada pra siklus Pada pra siklus dan siklus
I, kategori yang dicapai adalah Kurang ( K ) dan pada siklus II adalah Baik ( B
)
3.
Rata-rata Kemampuan Menyusun RPP
Guru Kelas 1 (satu) SD Negeri 05 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten
Karanganyar, Semester II , Tahun Pelajaran 2016/2017 pada pra siklus 45 %,Pada
siklus I meningkat menjadi 64,16 % dan pada siklus II meningkat menjadi 80 %.
Setelah tindakan penelitian siklus
II, peneliti tidak melanjutkan pada perbaikan selanjutnya, karena hasil sudah
seperti yang diharapkan yaitu tercapai rata-rata kemampuan guru kelas I dalam
menyusun RP kurikulum 2013 adalah 80 %
sudah diatas indikator keberhasilan , dengan kategori baik ( B ).
PENUTUP
Smpulan.
Setelah di analisis dan diolah, maka
kesimpulan
dari hasil penelitian ini adalah
melalui supervisi akademik dapat meningkatkanan kemampuan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 di SD Negeri 05 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar semester II Tahun
Pelajaran 2016/2017. Ini terbukti dengan
adanya peningkatan nilai dan rata-rata kemampuan guru dalam menyusun RPP
Kurikulum 2013 mulai dari pra siklus, Siklus I dan Siklus II, seperti data di
bawah ini :
1. Pra siklus nilai yang di capai 54, Siklus I meningkat menjadi 77 dan siklus
II meningkat menjadi 96.
2. Persentase pada pra
siklus 45 %, siklus I meningkat menjadi
64,16 % dan siklus II menjadi 80 %.
3. Kategori yang di capai pada siklus I kurang ( K ), siklus II
kategori kurang ( K ) dan Siklus II kategori baik ( B )
Saran
1. Bagi Guru.
a)
Guru diharapkan lebih konsisten dan lebih banyak
berlatih serta belajar dalam menyusun
perencanaan mengajar, sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran lebih efektif dan
efisien yang pada akhirnya akan memberikan manfaat pada peserta didiknya secara
optimal.
b)
Perlu penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan
kemampuan guru
dalam menyusun perencanaan pembelajaran melalui kegiatan supervisi akademik pada guru yang lainnya.
2. Bagi Kepala Sekolah
a). Perlu banyak belajar agar dapat melakukan perubahan pembelajaran yang lebih efektif, inovatif bagi guru, sehingga mereka mampu menjadi agen
pembaharuan/perubahan dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran serta
pelaksanakanya, agar mutu pendidikan dapat terus maju selaras dengan tuntutan perkembangan dunia pendidikan.
b). Hendaknya mau dan mampu supervisi akademik secara periodik dan berkesinambungan untuk membantu guru
dalam memperbaiki kinerjanya.
c). Pelaksanaan
supervisi harus berkelanjutan dan berkesinambungan agar mendapatkan hasil yang
memuaskan.
3. Bagi siswa
a).
Dengan penyusunan RPP yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
berlaku, dapat meningkatkan hasil proses
belajar mengajar.
b). Dengan
penyusunan RPP yang sesuai ketentuan-ketentuan mudahkan siswa memahami
pelajaran yang disampaikan guru.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Rulam, (2005), Memahami Metode Penelitian
Kualitatif, Malang: UN Malang.
Bugin, Burhan, ( ), Analisi Data Penelitian Kualitatif,
Jakarta: PT Gaja Grafindo Persada.
Dokumentasi SD Islam Maryam Surabaya
Hadi, Sutrisno, (1994), Metodologi Research II,
Yogyakarta: Andi Offset.
Hamalik, Oemar, (1993), Pengembangan Kurikulum Lembaga
Pendidikan dan Pelatihan, Bandung: PT Trigenda Karya.
Hamalik, Oemar, (1995), Kurikulum dan Pembelajaran,
Jakarta: Bumi Aksara.
KEMENDIKBUD, (2014), Materi Pelatihan Guru Implementasi
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
KEMENDIKBUD, (2014), Supervisi Akademik Implementasi
Kurikulum 2013, Jakarta: Pusat Pengembangan Tenaga Pendidikan.
Komariyah, Aan, Djam‟an Satori, (2010), Metodologi Penelitian
Kualitatif, Bandung: Alfabeta.
Lewi, Arieh, (1977), Merencanakan Kurikulum Sekolah,
Jakarta: Bhatara.
Martiyono, (2014), Mengelola dan Mendampingi Implementasi
Kurikulum 2013, Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Masyhudi, Ahmad, Ali Mudlofir, (2009), Pengembangan
Kurikulum, Surabaya: PT Revka Petra Media.
Moleong, Lexy J., (2002), Metodologi Penelitian Kualitatif,
Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Mufidah, Luk luk, (2009), Supervisi Pendidikan,
Yogyakarta: Teras.
Mulyasa, E, (2013), Pengembangan dan Implementasi
Kurikulum 2013, Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Nasution, S., (1989), Kurikulum dan Pengajar, Jakarta:
Bumi Aksara.
Nurgianto, Burhan, (1988), Dasar-dasar Pengembangan
Kurikulum Sekolah (Sebuah Pengantar Teoritis dan Pelaksanaan), Yogyakarta:
BPFE.
Permendikbud No 68 tahun 2013 Tentang Kurikulum 2013.
PP nomor 19 tahun 2005
PP nomor 32 tahun 2013
Purwanto, M. Ngalim, (2012), Administrasi dan Supervisi
Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Rusman, (2012), Manajemen Kurikulum, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada. Sudjana, Nana, (1988), Pembinaan dan Pengembangan
Kurikulum di Sekolah, Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sukmadinata, Nana Syaodih, (1986), Pengembangan Kurikulum
Teori dan Praktik, Jakarta: Bumi Aksara.
0 komentar:
Posting Komentar