Selasa, Maret 06, 2018

Penelitian Tindakan Sekolah Untuk Dupak Tahunan JUDUL:UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 MELALUI SUPERVISI AKADEMIK PADA GURU KELAS I SD NEGERI 05 TAWANGMANGU, KECAMATAN TAWANGMANGU, KABUPATEN KARANGANYAR SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2016/2017


ABSTRAK
PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH( PTS )
“ UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 MELALUI SUPERVISI AKADEMIK PADA GURU KELAS I  SD  NEGERI 05 TAWANGMANGU, KECAMATAN TAWANGMANGU, KABUPATEN KARANGANYAR SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2016/2017”.
EDY PURNOMO,S.Pd
Nip 19601227 198201 1 005
( Kepala Sekolah SD Negeri 05 Tawangmangu )
Penelitian tindakan sekolah  ini bertujuan untuk : Mengetahui Peningkatan Kemampuan Guru Kelas I SD Negeri 05 Tawangmangu Dalam Menyususun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Kurikulum 2013 Melalui Supervisi Akademik Pada Semester II Tahun Pelajaran 2016/20017 ,. Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian  Tindakan Sekolah yang dilakukan di SD Negeri 05 Tawangmangu dengan jumlah responden 1(satu) orang guru yaiutu guru kelas I ( satu ) di SD Negeri 05 Tawngmangu. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus aitu siklus I dan siklus II, dari pra siklus atau sebelum tindakan,nilai Kemampuan Guru Kelas 1 SD Negeri 05 Tawangmangu Dalam Menyusun RPP  Kurikulum 2013 masih rendah  yaitu 54 dengan rata-rata 45%. Pada siklus I setelah diterapkan supervisi akademik dari kepala sekolah nilai yang diraih guru kelas I meningkat menjadi 77 dengan persentase 64,16 % namun nilai yang dicapai dan persentasenya belum mencapai nilai indikator keberhasilan yang ditentukan. Maka dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus  II nilai yang dicapai 96 dengan persentase 80 % sudah termasuk kriteria baik (B). Dari data-data tersebut dapat disimpulkan
hipotesis tindakan bahwa: Dengan Supervisi Akademik Dapat Meningkatkan Kemampuan Guru Kelas I Menyusun  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar Negeri 05 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu,  Kabupaten Karanganyar Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 dapat diterima .
Kata Kunci : Kemampuan Menyusun RPP, Kurikulum 2013, Supervisi Akademik


PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pendidikan dewasa ini sudah menjadi kebutuhan primer bagi setiap manusia karena melalui pendidikan dapat menggali potensi yang ada dalam diri. Seperti yang tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Kualitas pendidikan di Indonesia masih perlu pembenahan. Pendidikan juga harus menjadi fokus utama supaya Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara lain, khususnya di era globalisasi seperti sekarang ini. Salah satu faktor yang menjadi ujung tombak dalam pendidikan tidak lain adalah mengenai kualitas guru. Pendidikan nasional sedang mengalami berbagai perubahan yang cukup mendasar, terutama berkaitan dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas),  manajemen  dan kurikulum, yang diikuti oleh perubahan-perubahan teknis lainnya. Perubahan-perubahan tersebut diharapkan dapat memecahkan berbagai permasalahan pendidikan, baik masalah-masalah konvensional maupun masalah-masalah yang muncul bersamaan dengan hadirnya ide-ide baru (masalah inovatif). Di samping itu, melalui perubahan tersebut diharapkan terciptanya iklim yang kondusif bagi peningkatan kualitas pendidikan, dan pengembangan sumber daya manusia (PSDM), untuk mempersiapkan bangsa Indonesia di era globalisasi.
Kurikulum 2013 lebih ditekankan pada pendidikan karakter, terutama pada tingkat dasar, yang akan menjadi fondasi bagi tingkat berikutnya. Melalui penerapan Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan berbasis kompetensi, kita berharap bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat, dan masyarakatnya memiliki nilai tambah, dan nilai jual yang bisa ditawarkan kepada orang lain dan bangsa lain di dunia, sehingga kita bisa bersaing, bersanding, bahkan bertanding dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan global. Hal ini memungkinkan, kalau penerapan Kurikulum 2013 betul-betul dapat menghasilkan insan yang produktif, kreatif, inovatif, dan berkarakter. Pendidikan karakter dalam Kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu,dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan. Melalui penerapan Kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter, dengan pendekatan tematik dan kontekstual diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penerapan kurikulum, yaitu karakteristik kurikulum, strategi implementasi, karakteristik penilaian, pengetahuan guru tentang kurikulum, sikap terhadap kurikulum, dan keterampilan mengarahkan menurut Hasan; 1984.5
Penerapan kurikulum 2013 berimplikasi terhadap kebutuhan peningkatan sikap, pengetahuan, dan keterampilan tiga pilar penjamin mutu. Untuk merespon kebutuhan itu Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (Badan PSDMPK dan PMP) melalui Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan telah menyusun Materi Pelatihan Penerapan Kurikulum 2013 bagi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah.6 Penerapan kurikulum 2013 sebagaimana diatur dalam Permendikbud no. 81.A memerlukan perhatian dan usaha yang serius untuk memastikan penerapan tersebut dapat dilakukan sesuai yang diharapkan.
Penulis akan melakukan penelitian supervisi kepala sekolah dengan teknik kunjungan kelas pada kelas satu di SD Negeri 05 Tawangmangu. Hal-hal yang diobservasi meliputi bagaimana proses pembelajaran di kelas dan model pembelajaran seperti apa yang digunakan dalam pembelajaran.Dari  latar  belakang  itulah  kemudian  penulis  berketetapan  hati  untuk melakukan penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru Kelas I Dalam Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulm 2013 Melalui Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dalam Penerapan Kurikulum 2013 Di SD Negeri 05 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu”. 
Indentifikasi Masalah
Berdasarkan uarian diatas dapat diidentifikasikan beberapa hal yang menjadi masalah dalam penyusunan RPP kurikulum 2013, antara lain :
1.     Kurangnya pengetahuan dan pemahaman guru tentang penyusunan RPP Kurikulum 2013 yang baik sesuai standar proes dan ketentuan yang ada.
2.     Guru perlu mendapatkan pembinaan dan bimbingan dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013.
3.     Sebagian  guru  masih ada yang belum mengembangkan silabus sendiri.
4.     Sebagian guru belum menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sendiri, tetapi masih memfotocopi dari sekolah lain atau membeli produk dari daerah lain yang tidak relevan dengan kondisi sekolah.
5.     Pembinaan dan pendampingan untuk mengembangkan silabus dan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sendiri maupun bersama-sama belum dilakukan secara berkelanjutan.
6.     Sebagian guru belum mampu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran berdasarkan standar proses yang dudah di tentukan.
Batasan Penelitian
Agar penelitian ini tidak menyimpang dari pembahasan , maka penulis memaparkan pembatasan masalah. Hal ini berguna agar pembahasan tidak keluar dari ruang lingkup permasalahan penelitian meliputi : 
1. Program supervisi akademik difokuskan pada teknik kunjungan kelas oleh kepala sekolah di SD Negeri 05 Tawangmangu.
2. Penerapan kurikulum 2013 ditekankan pada perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri 05 Tawangmangu.
3. Pelaksanaan program supervisi akademik dalam penerapan kurikulum
2013 obyek siswa di kelas 1 (satu) di SD Negeri 05 Tawangmangu. 
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Apakah Melalui Supervisi Akademik Dapat Meningkatkan  Kemampuan Guru Kelas I SD Negeri 05 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu Dalam Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013? 
Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mempunyai tujuan penelitian yaitu:
1. Mendiskripsikan supervisi akademik kepala sekolah di SD Negeri 05 Tawangmangu.
2. Mengetahui tindak lanjut penerapan kurikulum 2013 di SD Negeri 05 Tawangmangu
3. Mengetahui manfaat supervisi akademik kepala sekolah dalam penerapan kurikulum 2013 di SD Negeri 05 Tawangmangu.     
4. Menambah pengetahuan dan kemampuan guru dalam menyusun RPP dan perangkat pembelajaran yang lainnya.                      
Manfaat Penelitian
Teori yang dilakukan diharapkan akan bermanfaat:
1. Bagi Peneliti
Untuk dapat mengimplementasikan penyusunan RPP kurikulum 2013 yang baiak untuk di terapkan pada proses pembelajaran di SD Negeri 05 Tawangmangu.
2. Bagi Kepala Sekolah
Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan perbaikan  dalam menyusun RPP kurikulum 2013 pada tahun-tahun berikutnya.
3. Bagi Sekolah 
Bagi lembaga penelitian ini dapat jadikan sebagai bahan perbaikan dalam pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah dalam penerapan kurikulum 2013 di SD Negeri 05 Tawangmangu.
KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Kajian Teori Tentang Supervisi Akademik
Secara bahasa supervisi berarti mengamati, mengawasi atau membimbing kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh orang lain dengan maksud untuk mengadakan perbaikan. Supervisi berasal dari kata “super” artinya lebih atau atas, dan “vision” artinya melihat atau meninjau. Secara estimologi supervisi artinya melihat atau meninjau yang dilakukan oleh atasan terhadap pelaksanaan kegiatan bawahannya. Orang yang berfungsi memberi bantuan kepada guru-guru dalam menstimulir kearah usaha mempertahankan suasana belajar mengajar yang lebih baik yang dapat disebut dengan supervisor.        MenurutNgalim Purwanto, supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.Jadi supervisi merupakan upaya melakukan perbaikan kepala sekolah dalam memberikan masukan dan arahan oleh supervisor, sebagaimana dikutip Piet. A. Suhertian, supervisi adalah “suatu usaha menstimulasi, mengkoordinasi dan membimbing secara berkelanjutan pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran. Menurut Sergiovani dan Starrat, supervisi merupakan suatu proses yang dirancang secara khusus untuk membantu para guru dan supervisor dalam mempelajari tugas sehari-hari di sekolah; agar dapat menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk memberikan layanan yang lebih baik pada orang tua peserta didik dan sekolah, serta berupaya menjadikan sekolah sebagai masyarakat belajar yang lebih efektif”.Konsep supervisi didasarkan atas keyakinan bahwa perbaikan merupakan suatu usaha yang kooperatif dari semua orang yang berpartisipasi dan supervisor yang bertindak sebagai stimulator, pembimbing dan konsultan bagi para tenaga pendidik dalam rangka upaya perbaikan. Supervisi yang dilakukan oleh pengawas satuan pendidikan, tentu memiliki misi yang berbeda dengan supervisi olehkepala sekolah. Dalam hal ini supervisi lebih ditujukan untuk memberikan pelayanan kepada kepala sekolah dalam melakukan
Kajian Teori Tentang Kemampuan Guru.
Seorang guru yang akan mengajar di SD atau bentuk lain yang sederajat harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimal Diploma Empat (D-IV) atau Sarjana (S1 PGSD), yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi. Kualifikasi akademik yang dipersyaratkan untuk dapat diangkat sebagai guru dalam bidang-bidang khusus yang sangat diperlukan tetapi belum dikembangkan di Perguruan Tinggi dapat diperoleh melalui uji kelayakan dan kesetaraan. Uji kelayakan dan kesetaraan bagi seseorang yang memiliki keahlian tanpa ijazah dilakukan oleh perguruan tinggi yang diberi wewenang untuk melaksanakannya.(Depdiknas; 2007). Standar kompetensi guru dikembangan secara utuh dari 4 kompetensi utama, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru, yang dikembangkan menjadi kompetensi guru mata pelajaran.
Kajian  Teori Tentang  Rencana Pembelajaran
Istilah perencanaan menurut pendapat (Willian  G. Cuningham: 1982) yang dikutip oleh Hamzah.B.Uno mengemukakan: Perencanaan adalah menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisasikan dan memformulasikan hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima yang akan digunakan dalam penyelesaian. Definisi kedua mengemukakan bahwa perencanaan adalah hubungan antara yang ada sekarang (what is) dengan bagaimana seharusnya (what should be) yang bertalian dengan kebutuhan,penentuan tujuan, prioritas,program dan alokasi sumber. Bagaimana seharusnya adalah mengacu pada masa yang akan datang. Perencanaan di sini menekankan kepada usaha mengisi kesenjangan  antara keadaan sekarang dengan keadaan yang akan datang disesuaikan dengan apa yang dicita-citakan yaitu menghilangkan jarak antara keadaan sekarang  dengan keadaan mendatang yang diinginkan. Dengan disusunnya rencana pembelajaran, guru yang mengajar menjadi lebih siap dan lebih profesional.
Kajian Teori kurikulum 2013
Kurikulum dipergunakan dalam beberapa cara membentuk program bahan pelajaran untuk taraf tertentu, program bahan pelajaran bagi keseluruhan daur pendidikan, tau keseluruhan program dari berbagai  pokok bahasan untuk keseluruhan daur pendidikan. Menurut Harold B. Alberty (1965) memandang kurikulum sebagai semua kegiatan yang diberikan kepada siswa dibawah tanggung jawab sekolah. Sementara itu, menurut Saylor J. Gallen dan William N.
Alexander dalam bukunya “Curriculum Planning” mengemukakan pengertia kurikulum sebagai berikut: “Sum Total of the Scool efforts to influence learning whether in the classroom, play ground or out of School” (Keseluruhan usaha sekolah untuk mempengaruhi belajar baik berlangsung di kelas, di halaman maupun di luar sekolah).
Dengan begitu kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum 2013 adalah kurikulum terbaru yang diluncurkan oleh Departemen Pendidikan Nasional mulai tahun 2013 ini sebagai bentuk pengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mencangkup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.. Penerapan kurikulum 2013 menurut kerjasama yang optimal di antara para guru, sehingga memerlukan pembelajaran berbentuk tim, dan menurut kerjasama yang kompak di antara para anggota tim. Kerjasama antar para guru sangat penting dalam proses pendidikan yang akhir-akhir ini mengalami perubahan yang sangat pesat. Penerapan kurikulum 2013 ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 2013-2014 melalui pelaksanaan terbatas, khususnya bagi sekolah-sekolah yang sudah siap melaksanakannya. Pada Tahun Ajaran 2013/2014, Kurikulum 2013 dilaksanakan secara terbatas untuk Kelas I dan IV Sekolah Dasar/Sekolah Ibtida‟iyah (SD/MI). Penerapan kurikulum 2013 berbasis kompetensi dan karakter harus melibatkan semua komponen (stakeholders), termasuk komponen-komponen sistem pendidikan itu sendiri. Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 diharapkan dapat meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik secara utuh dan seimbang, sesuai dengan standart kompetensi pada setiap jenjang pendidikan. Karakter adalah gambaran tingkah laku yang dimiliki oleh seseorang yang mencerminkan nilai-nilai kehidupan dan melekat pada diri seseorang. Penddidikan karakter dalam kurikulum 2013 bukan hanya tanggung jawab sekolah semata, tetapi merupakan tanggung jawab semua pihak. Untuk mengefektifkan program pendidikan karakter dan meningkatkan kompetensi dalam kurikulum 2013 diperlukan kordinasi, komunikasi dan jalinan kerja antara sekolah, orang tua, dan pemerintah dalam semua sisi.
Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian teori di atas dapat dirumuskan kerangka berfikir sebagai berikut, di SD Negeri 05 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar jarang dilaksanakan supervisi secara berkesinambungan oleh Kepala sekolah sehingga pada umumnya guru belum menampakkan kompetensi/ kemampuannya dengan baik dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran.. Adapun Kerangka berpikir ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Kerangka Berpikir


Kondisi awal siswa sebelum Pembinaan dan pendampingan/pembinaan

Kemampuan menyusun RPP masih perlu bimbingan/pembinaan

Pelaksanaan tindakan

Melalui supervisi akademik dalam menyusun RPP dan pembinaan secara berkelanjutan   pada guru di SD Negeri 05 Tawangmangu.

Kondisi akhir setelah tindakan

Kemampuan Guru menyusun RPP  meningkat

























 













 Hipotesis Tindakan.
            Berdasarkan kajian teori, berbagai asumsi dan kerangka berfikir di atas, maka dalam peneliitan dapat di rumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut: Bahwa Melalui Supervisi Akademik Dapat Meningkatkan Kemampuan Guru  Dalam Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 Di SD Negeri Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017”.
METODOLOGI  PENELITIAN
Setting Penelitian
Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini adalah di Sekolah SD Negeri 05 Tawangmangu,  Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Adapun alasannya adalah (1). Sekolah  tersebut adalah sebagai Sekolah Dasar tempat peneliti sebagai guru dan kepala sekolah, (2). Secara umum kemampuan guru kelas dalam membuat perencanaan pembelajaran masih dalam kondisi perlu pembinaan dan pendampingan (3). dilihat dari sisi pendidikan belum semua guru tamatan S1/D.IV yang relevan.(4). Kemampuan mengajarnya masih perlu bimbingan, arahan dan pembinaan. ( 5 ) SD Negeri 05 adalah Sekolah sasaran penerapan Kurikulum 2013.
Waktu Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian, peneliti mengambil waktu selama 3 bulan, yaitu mulai bulan Januari 2017 sampai dengan bulan Maret tahun 2017 dengan alas waktu tersebut merupakan waktu belajar efektif sehingga memudahkan untuk mengetahui peningkatan kompetensi /kemampuan guru . Adapun rincian jadwal penelitian yang di tetapkan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
Subjek dan Obyek Penelitian
Subjek  dalam penelitian ini diambil dari Guru Kelas I di  Sekolah Dasar Negeri 05 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar pada semester II tahun pelajaran 2016/2107. Sedangkan objek penelitian ini adalah supervisi akademik Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Teknik Pengumpulan Data Penelitian
Peneliti dalam melaksanakan penelitian tindakan sekolah diawali dengan Pembinaan dan pendampingan ke sekolah untuk melihat kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Hal ini peneliti lakukan untuk mengetahui dari dekat kendala apa yang dihadapi oleh guru dalam melaksanakan tugas sehari hari di depan kelas terutama dalam menyusun perencanaan dan melaksanaan pembelajaran. Disamping itu untuk mengetahui pula solusi/ upaya apa yang sekiranya tepat yang dapat diberikan kepada para guru kelas dalam memperbaiki kinerjanya dalam pembelajaran  guna menyiapkan siswanya agar dapat memperoleh prestasi hasil belajar yang tinggi. Berpangkal dari permasalahan yang ada, maka perlu dilakukan langkah-langkah yang kongkrit untuk pemecahannya yaitu dengan sistem siklus. yang terjadi.
Prosedur Penelitian
Karena penelitian ini merupakan penelitian tindakan, maka pelaksanaannya dengan cara siklus. Pelaksanaannya selama dua siklus. Siklus-siklus itu merupakan rangkaian yang saling berkelanjutan. Maksudnya, siklus kedua merupakan kelanjutan dari siklus pertama. Setiap siklusnya selalu ada persiapan/perencanaan  tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan atau observasi, dan refleksi. Gambaran penelitian tindakan itu sebagai berikut:
1.Perencanaan Tindakan.
2.Pelaksanaan Tindakan
3.Pengamatan Tindakan
4.Refleksi Tindakan 
Tahap refleksi ini dilakukan segera sesudah kegiatan praktek penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) selesai.. Pertemuan ini merupakan diskusi klarifikasi, analisis, dan balikan antara supervisor dan guru kelas berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilaksanakan serta kriteria dan rencana bagi tindakan siklus berikutnya.. Supervisor menunjukkan catatan dan bukti-bukti sedemikian rupa, sehingga guru kelas dapat mengetahui kekurangan-kekurangan dan kelebihan-kelebihan pada saat mencoba menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.
Validitas  Data Penelitian.
Untuik menjamin dan menguji validitas data yang diperoleh, dan dikumpulkan benar-benar dapat dipertanggung jawabkan kepada pembaca  maka peneliti    melakukan pemeriksaan keabsahan data dengan tehnik :
1.   Supervisi Akademik Berkelanjutan.
2.   Triangulasi.
Analisis Data Penelitian.
Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menjelaskan perubahan perilaku guru dalam pembelajaran dan perilaku supervisor dalam melaksanakan Pembinaan dan pendampingan guru. Adapun analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui keberhasilan guru berdasarkan standar yang telah ditetapkan adalah menggunakan Instrumen terlampir  dengan  model analisis interaktif dapat ditunjukkan seperti gambar di bawah ini.
Analisis Data
Sumber: HB Sutopo (1996: 87)
Indikator Keberhasilan
Seluruh data yang telah terkumpul, selanjutnya dipergunakan sebagai alat untuk menilai keberhasilan tindakan.  Indikator keberhasilan  yang diharapkan adalah  guru 2016/2017 terjadinya peningkatan kemampuan guru untuk  menyusun rencana pelaksanaan  pembelajaran (RPP) dengan rata-rata nilai yang dicapai  pada aspek yang dinilai 70 atau lebih dengan rata-rata ketuntasan yang di tetapkan ( 58 % ) dengan kategori baik ( B ).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Diskripsi Kondisi awal.
Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban atas rumusan masalah dari Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Sebelum hasil penelitian dipaparkan, pada bab ini diuraikan terlebih dahulu mengenai kondisi awal kemampuan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang belum optimal dan perlu bimbingan dan pembinaan. Dengan demikian, pada bab ini akan dikemukakan tentang:
2.       Kondisi awal kemampuan guru dalam menyusun RPP sebelum tindakan ( pra siklus ).
3.       Pelaksanaan tindakan dan hasil penelitian
4.       Pembahasan hasil penelitian.
Dari hasil sebelum di laksanakan tindakan penelitian diperoleh kesimpulan rata-rata guru sebagai berikut :
1.     Guru dalam mengajar belum mengkaji  silabus dan menyusun  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai standar proses, sehingga ketika mengajar tidak mengacu pada indikator dan kompetensi dasar yang telah dirumuskan pada silabus.
2.     Guru dalam melaksanakan pembelajaran  cenderung teks book tanpa daya  dukung metode, media, sumber belajar yang memadahi serta dengan pengelolaan kelas yang kurang baik, sehingga kurang terjadi interaksi antara guru dengan siswa, siswa terkesan pasif.  Pembelajarannya cenderung satu arah yaitu hanya dari guru saja, guru belum berfungsi sebagai fasilitator, belum menerapkan model –model pembelajaran yang lain, termasuk belum melaksanakan kegiatan pembelajaran di luar kelas pada mata pelajaran tertentu..
3.     Guru dalam  melakukan penilaian kurang terprogram tanpa ada penilaian awal, proses maupun penilaian akhir Guru belum melaporkan hasil evaluasi hasil belajar siswa kepada kepala sekolah.
4.   Guru belum memaksimalkan dalam pemanfaatan media pembelajaran sebagai alat bantu mengajar. 
Secara kuantitatif dari hasil pengamatan dan penilaian kemampuan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri 05 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar Semester II Tahun Pelajaran 2106/2017 yang telah dilakukan peneliti  sebelum tindakan atau pra siklus  diperoleh data sebagai berikut :
Kemampuan Guru Kelas 1 SD Negeri 05 Tawangmangu Dalam Menyusun RPP  Pra Siklus
No
Aspek yang dinilai
Jumlah  indikator yang di capai
1.
Perumusan Indikator
6
2.
Perumusan Tujuan Pembelajaran
4
3.
Materi Pelajaran
9
4.
Media Belajar
4
5.
Metode Pembelajaran
7
6.
Rencana Kegiatan Pembelajaran
13
7
Penilaian
11

Jumlah
54

Rata-rata
45
Kriteria:
Amat baik
86
s.d
100
Baik
70
s.d
85
Kurang
Di bawah 70
Data di atas peneliti sajikan dalam bentuk diagram di bawah ini
Kotak Teks: NILAI
Dari tabel dan Diagram diatas diperoleh informasi dan data sebagai berikut :
1.       Nilai Kemampuan Menyusun RPP Guru Kelas 1 (satu) SD Negeri 05 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Semester II , Tahun Pelajaran 2016/2017 pada pra siklus 54
2.       Kemampuan Menyusun RPP Guru Kelas 1 (satu) SD Negeri 05 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Semester II , Tahun Pelajaran 2016/2017 pada pra siklus adalah kategori kurang ( K ).
3.       Rata-rata Kemampuan Menyusun RPP Guru Kelas 1 (satu) SD Negeri 05 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Abupaten Karanganyar, Semester II , Tahun Pelajaran 2016/2017 pada pra siklus adalah 45 %
Karena kemampuan guru menyusun RPP belum mencapi hasil yang diharapkan maka peneliti meneruskan penelitian ke tahap berikutnya yaitu tahap siklus I.
Diskripsi Siklus 1
Berdasarkan pemantauan selama persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut penelitian tindakan sekolah ini diperoleh berbagai data dari guru yang sedang melaksanakan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran. Gambaran yang merupakan tahapan penelitian pada siklus II, adalah sebagai berikut:
Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh  peneliti terhadap kompetensi guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran,  pada siklus I (satu) diperoleh data  sebagai berikut:
Kemampuan Guru Kelas 1 SD Negeri 05 Tawangmangu Dalam Menyusun RPP  Siklus I
No
Aspek yang dinilai
Jumlah  indikator yang di capai
1.
Perumusan Indikator
11
2.
Perumusan Tujuan Pembelajaran
8
3.
Materi Pelajaran
13
4.
Media Belajar
7
5.
Metode Pembelajaran
8
6.
Rencana Kegiatan Pembelajaran
18
7
Penilaian
12

Jumlah
77

Rata-rata
64,16
Kriteria:
Amat baik
86
s.d
100
Baik
70
s.d
85
Kurang
Di bawah 70

Data tersebut peneliti sajikan dalam bentuk diagram di bawah ini
Dari tabel dan diagram di atas diperoleh informasi dan data sebagai berikut :
1.     Nilai Kemampuan Menyusun RPP Guru Kelas 1 (satu) SD Negeri 05 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Semester II , Tahun Pelajaran 2016/2017 meningkat dari 54 menjadi 77
2.     Kemampuan Menyusun RPP Guru Kelas 1 (satu) SD Negeri 05 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Abupaten Karanganyar, Semester II , Tahun Pelajaran 2016/2017 pada pada siklus I adalah kategori kurang ( K ),
3.     Rata-rata Kemampuan Menyusun RPP Guru Kelas 1 (satu) SD Negeri 05 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Semester II , Tahun Pelajaran 2016/2017 pada siklus I meningkat dari 45 % menjadi 64,16 %.
Karena kemampuan guru menyusun RPP belum mencapi hasil yang di harapkan maka peneliti meneruskan penelitian ke tahap berikutnya yaiu tahap siklus II.
Diskripsi Siklus II
Dari hasil pengamatan dan penilaian yang dilaksanakan selama dan sesudah kegiatan  berlangsung pada siklus kedua diperoleh hasil penilaian kemampuan  guru SD Negeri 05 Tawangmangu,  Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) di peroleh data sebagai berikut : 
Kemampuan Guru Kelas 1 SD Negeri 05 Tawangmangu Dalam Menyusun RPP   Siklus II
No
Aspek yang dinilai
Jumlah  indikator yang di capai
1.
Perumusan Indikator
15
2.
Perumusan Tujuan Pembelajaran
9
3.
Materi Pelajaran
12
4.
Media Belajar
11
5.
Metode Pembelajaran
10
6.
Rencana Kegiatan Pembelajaran
23
7
Penilaian
16

Jumlah
96

Rata-rata
80 %
Kriteria:
Amat baik
86
s.d
100
Baik
70
s.d
85
Kurang
Di bawah 70
Data diatas peneliti sajikan dalam bentuk diagram di bawah ini :
Dari tabel dan diagram di atas diperoleh informasi dan data sebagai berikut
1. Nilai Kemampuan Menyusun RPP Guru Kelas 1 (satu) SD Negeri 05 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Semester II , Tahun Pelajaran 2016/2017 siklus II meningkat dari 54 menjadi 77
2. Kemampuan Menyusun RPP Guru Kelas 1 (satu) SD Negeri 05 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Semester II , Tahun Pelajaran 2016/2017 pada pada siklus I I dalah kategori kurang ( K ),
3. Rata-rata Kemampuan Menyusun RPP Guru Kelas 1 (satu) SD Negeri 05 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Semester II , Tahun Pelajaran 2016/2017 pada siklus I meningkat dari  64,16 % menjadi 80 %.
Pada siklus II ini kemampuan menyusun RPP Guru Kelas 1 (satu) SD Negeri 05 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Semester II , Tahun Pelajaran 2016/2017 sudah berhasil seperti yang diharapakan yaitu rata-rata yang dicapai 80 % lebih dari 70 %. Dengan kategori Baik ( B )
D.  Hasil dan Pembahasan Penelitian.
Tabel Rekapitulasi Nilai Kemampuan Menyusun RPP Guru Kelas 1 (satu)  di SD Negeri 05 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Semester II , Tahun Pelajaran 2016/2017 pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
No
Aspek yang dinilai
Jumlah  indikator yang di capai
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
1.
Perumusan Indikator
6
11
15
2.
Perumusan Tujuan Pembelajaran
4
8
9
3.
Materi Pelajaran
9
13
12
4.
Media Belajar
4
7
11
5.
Metode Pembelajaran
7
8
10
6.
Rencana Kegiatan Pembelajaran
13
18
23
7
Penilaian
11
12
16

Jumlah
54
77
96

Rata-rata
45
64,16
80

Kategori
K
K
B
Kriteria:
Amat baik
86
s.d
100
Baik
70
s.d
85
Kurang
Di bawah 70
             Rekapitulasi Kemampuan Menyusun  RPP  Kurikulum  2013 pada Guru Kelas 1 (satu)  di SD Negeri 05 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, KAbupaten Karanganyar, Semester II , Tahun Pelajaran 2016/2017 Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II peneliti sajikan dalam bentuk diagram di bawah ini
Dari Tabel dan Diagram di atas di peroleh informasi dan data sebagai berikut :
1.     Nilai Kemampuan Menyusun RPP Guru Kelas 1 (satu) SD Negeri 05 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu,  Kabupaten Karanganyar, Semester II , Tahun Pelajaran 2016/2017 pada pra siklus 54, pada siklus I meningkat menjadi 77 dan pada siklus II menjadi 96
2.     Kemampuan Menyusun RPP Guru Kelas 1 (satu) SD Negeri 05 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Semester II , Tahun Pelajaran 2016/2017 pada pra siklus Pada pra siklus dan siklus I, kategori yang dicapai adalah Kurang ( K ) dan pada siklus II adalah Baik ( B )
3.     Rata-rata Kemampuan Menyusun RPP Guru Kelas 1 (satu) SD Negeri 05 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Semester II , Tahun Pelajaran 2016/2017 pada pra siklus 45 %,Pada siklus I meningkat menjadi 64,16 % dan pada siklus II meningkat menjadi 80 %.
Setelah tindakan penelitian siklus II, peneliti tidak melanjutkan pada perbaikan selanjutnya, karena hasil sudah seperti yang diharapkan yaitu tercapai rata-rata kemampuan guru kelas I dalam menyusun RP kurikulum 2013 adalah 80 %  sudah diatas indikator keberhasilan , dengan kategori baik ( B ).
PENUTUP
Smpulan.
Setelah di analisis dan diolah, maka kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah melalui supervisi akademik dapat meningkatkanan kemampuan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 di SD Negeri 05 Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Ini terbukti dengan adanya peningkatan nilai dan rata-rata kemampuan guru dalam menyusun RPP Kurikulum 2013 mulai dari pra siklus, Siklus I dan Siklus II, seperti data di bawah ini :
1.     Pra siklus nilai yang di capai  54, Siklus I meningkat menjadi 77 dan siklus II meningkat menjadi 96.
2.     Persentase  pada pra siklus 45 %,  siklus I meningkat menjadi 64,16 % dan siklus II menjadi 80 %.
3.     Kategori yang di capai pada siklus I kurang ( K ), siklus II kategori kurang ( K ) dan Siklus II kategori baik ( B )
Saran
1.  Bagi Guru.
a)    Guru diharapkan lebih konsisten dan lebih banyak berlatih serta belajar dalam menyusun perencanaan mengajar, sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran lebih efektif dan efisien yang pada akhirnya akan memberikan manfaat pada peserta didiknya secara optimal.
b)    Perlu penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan kemampuan guru
dalam menyusun perencanaan  pembelajaran melalui kegiatan supervisi akademik pada guru yang lainnya. 
2.     Bagi Kepala Sekolah 
a). Perlu banyak belajar agar dapat melakukan perubahan pembelajaran yang lebih efektif, inovatif bagi guru, sehingga  mereka mampu menjadi agen pembaharuan/perubahan dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran serta pelaksanakanya, agar mutu pendidikan dapat terus maju selaras dengan tuntutan  perkembangan dunia pendidikan.
b).  Hendaknya mau dan mampu supervisi akademik secara periodik dan berkesinambungan untuk membantu guru dalam memperbaiki kinerjanya.
c).   Pelaksanaan supervisi harus berkelanjutan dan berkesinambungan agar mendapatkan hasil yang memuaskan.
     3.  Bagi siswa
a).   Dengan penyusunan RPP yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, dapat meningkatkan  hasil proses belajar mengajar.
b).   Dengan penyusunan RPP yang sesuai ketentuan-ketentuan mudahkan siswa memahami pelajaran yang disampaikan guru.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Rulam, (2005), Memahami Metode Penelitian Kualitatif, Malang: UN Malang.
Bugin, Burhan, ( ), Analisi Data Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT Gaja Grafindo Persada.
Dokumentasi SD Islam Maryam Surabaya
Hadi, Sutrisno, (1994), Metodologi Research II, Yogyakarta: Andi Offset.
Hamalik, Oemar, (1993), Pengembangan Kurikulum Lembaga Pendidikan dan Pelatihan, Bandung: PT Trigenda Karya.
Hamalik, Oemar, (1995), Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara.
KEMENDIKBUD, (2014), Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013, Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
KEMENDIKBUD, (2014), Supervisi Akademik Implementasi Kurikulum 2013, Jakarta: Pusat Pengembangan Tenaga Pendidikan.
Komariyah, Aan, Djam‟an Satori, (2010), Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta.
Lewi, Arieh, (1977), Merencanakan Kurikulum Sekolah, Jakarta: Bhatara.
Martiyono, (2014), Mengelola dan Mendampingi Implementasi Kurikulum 2013, Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Masyhudi, Ahmad, Ali Mudlofir, (2009), Pengembangan Kurikulum, Surabaya: PT Revka Petra Media.
Moleong, Lexy J., (2002), Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Mufidah, Luk luk, (2009), Supervisi Pendidikan, Yogyakarta: Teras.
Mulyasa, E, (2013), Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Nasution, S., (1989), Kurikulum dan Pengajar, Jakarta: Bumi Aksara.
Nurgianto, Burhan, (1988), Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah (Sebuah Pengantar Teoritis dan Pelaksanaan), Yogyakarta: BPFE.
Permendikbud No 68 tahun 2013 Tentang Kurikulum 2013.
PP nomor 19 tahun 2005
PP nomor 32 tahun 2013
Purwanto, M. Ngalim, (2012), Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Rusman, (2012), Manajemen Kurikulum, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sudjana, Nana, (1988), Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sukmadinata, Nana Syaodih, (1986), Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik, Jakarta: Bumi Aksara.




Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © SDN 03 KARANGLO | Powered by Blogger Distributed By Protemplateslab & Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com